Pasar emas nasional diprediksi positif terus membaik, meski permintaan emas perhiasan masih mengalami fluktuatif, karena kebutuhan emas tidak hanya sebagai investasi seperti emas logam mulia, tapi sebagai fashion atau supporting gaya hidup (lifestyle), kata salah seorang produsen emas di Jatim.

President Director PT Nafiri Jaffa Sentosa (NJS) salah satu produsen emas perhiasan, Naomi Julia Soegianto di Surabaya, Senin mengaku optimistis pasar emas perhiasan akan positif ke depannya, dan berencana mulai agresif melakukan penetrasi ke pasar.

"Dengan brand NJS Gold, kami memasang target peningkatan jaringan toko sebagai tempat distribusi retail emas perhiasan yang mereka produksi, dengan sebanyak-banyaknya," kata Naomi yang memiliki pabrik di kawasan Berbek, Sidoarjo itu.

Ia mengatakan, pabriknya baru produksi di tahun 2017 dan saat ini jalan tahun ketiga, oleh karena akan terus agresif branding produk ke toko-toko emas perhiasan.

Saat ini, kata dia, NJS Gold memiliki 50 distributor toko yang menjual produknya, sekitar 80 persen di Pulau Jawa, sisanya 20 persen tersebar di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. 

Terkait penjualan, Naomi mengaku, pada Ramadhan dan Lebaran 2019 permintaan emas perhiasan NSJ di pasar melalui distributor toko-toko meningkat hingga 50 persen. 

Ke depan, kata dia, brand NJS Gold akan menggandeng brand ambassador ataupun menyediakan permintaan perhiasan custom

"Saat gelaran Indonesia Fashion Week awal tahun 2019 lalu, kami juga sudah diminta menyediakan produk custom dengan tema Kalimantan. Hasilnya produk bertema Enamel cukup mendapat respon positif," tuturnya.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019