Grup sirkus berskala internasional asal Taiwan yang terkenal dengan sebutan "Formosa Circus Art (FOCA)" menggelar pertunjukan "The Heart of Asia" di Ciputra Hall, Kota Surabaya, Jawa Timur.

"Acara ini diharapkan dapat lebih memahami Taiwan dan mempererat hubungan Indonesia dan Taiwan khususnya di bidang pertukaran budaya. Selamat datang kepada semua dan marilah kita menikmati pertunjukan ini," kata Direktur General Taipei Economic and Trade Office Surabaya (TETO) Surabaya Benson Lin saat membuka acara tersebut, Minggu.

Menurut dia, acara ini tersebut adalab bagian dari upaya Taiwan untuk meningkatkan pertukaran budaya dan memperdalam persahabatan dengan orang-orang di Jawa Timur, melalui seni pertunjukan.

 FOCA didirikan delapan tahun yang lalu oleh sekelompok pemuda yang energik. Nama Formosa diambil dari bahasa Portugis tentang Taiwan, yaitu Ilha Formosa (artinya Pulau yang indah). Pertunjukan ini telah menggabungkan seni tradisional, seni lokal, seni jalanan, dan seni teater untuk menciptakan seni sirkus unik yang mencerminkan keragaman budaya Taiwan yang beragam.

FOCA telah melakukan beberapa tur ke luar negeri di bawah naungan Pemerintah Taiwan dan merupakan satu-satunya grup Taiwan yang diundang untuk berpartisipasi dalam Festival Prancis D'Avignon dan Festival Edinburgh di Inggris.

Media asing menyebutnya "Cirque du Soleil Taiwan" dikarenakan pertunjukan mereka yang penuh kreativitas dan sangat energik. Terkenalnya seni pertunjukan FOCA di mata dunia juga menunjukan pada semua orang semangat orang Taiwan yang tanpa kenal lelah menghadapi segala kesulitan.

Perpaduan seni tari, drama, dan akrobat Taiwan yang ditampilan dalam pertunjukan "The Heart of Asia" ini membantu masyarakat Jawa Timur, Indonesia, untuk memahami budaya Taiwan yang beraneka ragam dan indah, serta meningkatkan hubungan budaya antara Taiwan dan Indonesia.

Salah satu akademisi dan ulama muda asal Jombang, Zahrul Azhar As'ad atau kerap dipanggil Gus Hans dalam sambutannya mengatakan pihaknya mengucapkan terima kasih kepada TETO atas undangan untuk hadir dalam pertunjukan tersebut

"Kami sudah datang ke Taiwan dalam rangka mewakili Gubernur Jatim terpilih saat itu untuk melihat proses dan juga kesempatan kerja sama Taiwan dengan Indonesia terutama Jawa Timur," katanya.

Ia melihat budaya dan kultur yanga da di Indonesia dan Taiwan tidak terlalu jauh berbeda dan memiliki kesamaan. Bahkan nenek moyang kedua bangsa tersebut memiliki kesamaan dalam budaya dan tata krama.

Menurutnya budaya adalah satu satu cara yang efektif untuk menyatukan semua bangsa dan dunia yang damai dan sejahtera. Untuk itu, ia tersanjung dan senang ketika mendapatkan undangan pertunjukan ini.

"Insya Allah ini akan direspons, bisa jadi kami mengirimkan para pelaku budaya ke Taiwan untuk mengenalkan budaya Indonesia yang juga memiliki standar internasional. Pertemuan ini adalah pertemuan awal untuk menjajaki hubungan yang lebih baik di antara Tawian dengan Surabaya, Jatim dan Indonesia," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019