Wakil Konsul Jenderal RRT di Surabaya Liu Qiang mengemukakan bahwa sebagai kekuatan ekonomi dunia, sengketa perdagangan antara China dan AS akan memengaruhi hampir semua negara di dunia, termasuk Indonesia.

"Secara angka belum bisa menyebutkan, tapi pengaruhnya pasti ada. Kami berharap dampak kepada Indonesia tidak terlalu signifikan," ucap Liu Qiang, saat pertemuan dengan delegasi media dari Jatim dan Jateng yang akan berkunjung ke RRT di Konjen China di Surabaya, Kamis sore.

Ia mengemukakan, akhir pekan ini pimpinan RRT Xi Jinping akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Osaka, Jepang. Diharapkan dalam pertemuan pimpinan dua negara ini dapat memutuskan dan mengakhiri sengketa dagang antara China dan AS dengan hasil yang sama-sama menguntungkan kedua pihak.

Mengenai hubungan antara Indonesia dan China, ia mengemukakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir ini makin erat dan cepat. Pasalnya, Indonesia dan China merupakan dua negara yang pertumbuhan ekonomi dan pembangunannya paling cepat di Asia.

"Kami berharap dalam kepemimpinan Bapak Jokowi lima tahun mendatang hubungan RI dan China makin lebih erat dan cepat, di mana hubungan kerja sama segala bidang kedua negara makin erat," ujarnya.

Ia berpesan kepada para jurnalis delegasi media dari Jatim dan Jateng yang rencananya berkunjung ke China 3 sampai 10 Juli mendatang dapat memberitakan China apa adanya secara objektif, sehingga masyarakat Indonesia lebih mengenal China secara baik.

Selama sepekan, delapan orang jurnalis dari Jateng dan Jatim berkunjung ke Chengdu yang merupakan tempat habitat dan penangkaran satwa yang menjadi ikon RRT, yakni Panda. Selanjutnya ke Xi'an untuk berkomunikasi dengan kalangan media setempat dan mengunjungi lokasi "Terracotta Army" (tentara terakota/pasukan tentara dari tanah liat) serta Masjid Agung Xi'an.

Berikutnya pertemuan dengan Pemprov Guangdong, di mana Ibu Kota Guangdong yaitu Kota Guangzhou mengikat kerja sama "berkembaran" atau sister city dengan Ibu Kota Jatim, Kota Surabaya. Di sini juga berdialog dengan kalangan media elektronik, TV dan Radio setempat.

"Nanti juga ke Dongguan yang merupakan markas utama Huawei. Salah satu permasalahan antara China dan AS menyangkut Huawei, anda akan tahu seluk beluk Huawei dan kiprahnya. Nggak benar tuduhan AS terhadap Huawei," tutur Liu Qiang, sambil tersenyum.

Video Oleh Chandra Hamdani Noor
 

Pewarta: Chandra Hamdani Noor

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019