Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu (PDTu) Kementrian Desa PDTT, Aisyah Gamawati meresmikan pelaksanaan Festival Pranata Adat, Budaya dan Forum Perdamaian di Alun-Alun Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Sabtu malam.

"Kegiatan ini untuk mendorong penguatan komitmen perdamaian pada masyarakat dengan berbasiskan pada nilai-nilai keragaman budaya bangsa," kata Aisyah Gamawati usai acara Festival Pranata Adat, Budaya dan Forum Perdamaian di Situbondo.

Menurut dia, rangkaian kegiatan Festival Pranata Adat ini telah dilaksanakan di berbagai wilayah di Indonesia dan sudah digelar oleh Kementerian Desa PDTT sejak 2015.

Sebelumnya, kata dia, kegiatan serupa juga diselenggarakan oleh Kementerian Desa di sejumlah daerah lain, seperti di Kabupaten Sumbawa, NTB, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah dan di Kabupaten Ende, NTT.

"Hal ini juga untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan perdamaian di Indonesia, yang berbasiskan pada nilai-nilai keragaman bangsa dan budaya setempat, sesuai dengan Undang Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial," ujar Aisyah.

Sebelum festival digelar, lanjutnya, terlebih dahulu diawali dengan kegiatan Forum Perdamaian yang menghadirkan sejumlah tokoh lintasagama dan kelompok-kelompok masyarakat di Situbondo.

"Di setiap rangkaian kegiatan Festival Pranata Adat dan Budaya yang kami selenggarakan, selalu didahului dengan Forum Perdamaian dari masyarakat setempat," paparnya.

Sementara itu, Direktur Penanganan Daerah Pasca Konflik pada Kementerian Desa PDTT, Hasrul Edyar mengatakan dengan dilaksankan kegiatan tersebut, diharapkan akan mempererat kohesi sosial pada masyarakat akar rumput untuk merawat dan terus berkomitmen pada kondisi perdamaian.

"Dalam Forum Perdamaian, semua peserta berdiskusi bersama dengan metode analisa konflik untuk menganalisa kemungkinan-kemungkinan penyebab konflik dan sumber utamanya. Dan kemudian hasilnya akan dirumuskan bersama untuk melakukan pencegahan dan berbagai langkah tindakan preventif lain untuk penghentian potensi konflik," katanya.

Hasrul mendorong dan berkomitmen memfasilitasi setiap upaya-upaya untuk menjaga perdamaian dan menyelesaikan konflik, dengan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, maupun memberi masukan dalam program perencanaan dan pembangunan desa.

"Sesuai dengan Nawacita poin ketiga yaitu, membangun Indonesia dari pinggiran, maka kegiatan ini menjadi salah satu agenda utama program kerja Kementerian Desa PDTT," ujarnya.

Sedangkan Bupati Situbondo Dadang Wigiarto mengemukakan, setelah dilaksanakan kegiatan Festival Pranata Adat, Budaya dan Forum Perdamaian ini, ke depan ada tindak lanjut.

"Harapan ke depan akan ada tindak lanjutnya pasca kegiatan ini, paling tidak Situbondo yang telah meluncurkan tahun kunjungan wisata pada tahun ini, memperoleh dukungan penuh dari kementerian terkait," ujarnya.

Kegiatan Festival Pranata Adat dan Budaya di Kabupaten Situbondo, diisi dengan berbagai kegiatan pertunjukan kesenian nusantara, seperti pentas tari landung, arak-arakan komantan korong, pertunjukan wayang kerte, pawai seni ancak, pertunjukan kesenian Ojhung Situbondo, pawai petik laut hingga Best Situbondo Carnaval. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019