Ribuan warga di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengikuti kampanye menolak segala bentuk kerusuhan dengan cara senam bersama di bawah patung Garuda Pancasila, alun-alun Kota Tulungagung, Minggu.

Acara yang diikuti seluruh unsur Forkopimda Tulungagung sejak pukul 06.00 WIB hingga selesai itu berlangsung meriah.

Dipandu instruktur senam dari atas panggung, Plt Bupati Tulungagung Maryoto Bhirowo bersama Kapolres AKBP Tofik Sukendar, Dandim 0807 Letkol Inf Wildan Bahtiar dan seluruh jajaran OPD dan warga antusias mengikuti rangkaian senam bertema antikerusuhan tersebut.

"Kegiatan ini digelar sebagai wujud nyata sikap masyarakat Tulungagung dalam menolak segala bentuk provokasi dan kegiatan yang berpotensi memicu kerusuhan," kata Kapolres AKBP Tofik Sukendar dikonfirmasi usai senam bersama.
Ribuan warga mengikuti deklarasi tolak kerusuhan melalui senam bersama di seputar alun-alun Kota Tulungagung, Minggu (16/6) (Ist)

Acara senam bersama diawali dengan pidato sambutan Plt Bupati, Kapolres serta Dandim Tulungagung.

Mereka tak hanya bicara pentingnya senam bagi kesehatan. Namun juga mengingatkan seluruh warga agar bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan dalam wadah NKRI.

Kapolres Tofik Sukendar bahkan memmberi contoh langsung kasus demo berujung ricuh dalam aksi massa 21-22 Mei lalu. Sebab selain mengakibatkan korban jiwa, dalam kerusuhan tersebut juga merugikan banyak pihak.

"Untuk itu kita deklarasikan tolak kerusuhan agar situasi tetap kondusif," ujarnya

Dalam pernyataannya, baik Kapolres Tulungagung AKBP Tofik Sukendar maupun Plt Bupati Tulungagung Maryoto Bhirowo menegaskan bahwa situasi Kamtibmas di Tulungagung aman terkendali.

Situasi ini menurut Tofik harus dijaga. Hal ini dikarenakan ada sekelompok golongan yang ingin memperkeruh suasana dan memecah belah kesatuan bangsa.

"Kita sama-sama harus waspada, jangan sampai situasi yang kondusif ini berubah karena sekelompok orang," ujarnya.

Tofik juga mengimbau ke masyarakat untuk menghargai apapun hasil pemilu yang sudah ditetapkan. Masyarakat juga diminta untuk menghargai rangkaian proses pemilu, yang saat ini tengah berlangsung di Mahkamah Konstitusi.

"Apapun hasilnya harus dipercayakan kepada yang berwenang dalam hal ini Mahkamah Konstitusi," katanya. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019