Warga Pamekasan, Jawa Timur, Minggu pagi menggelar deklarasi menolak adanya kerusuhan menjelang putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang saat ini sedang disidangkan di Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta.

Deklarasi yang dimotori Polres Pamekasan di area Monumen Arek Lancor, Pamekasan ini dihadiri perwakilan dari sejumlah elemen masyarakat, seperti, mahasiswa, pegiat lembaga swadaya masyarakat (LSM), organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakat, Forkopimda dan perwakilan insan pers.

"Deklarasi bersama ini, menunjukkan bahwa masyarakat Pamekasan adalah masyarakat yang cinta damai, dan menghendaki situasi di negeri ini kondusif dan aman," kata Kapolres Pamekasan AKBP Teguh Wibowo.

Rangkaian deklarasi tolak kerusuhan yang dirangkai dengan jalan-jalan sehat dengan hastag #TOLAKKERUSUHAN ini dipandu langsung oleh Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Palengaan Eko Khuzaimi.

Bupati Pamekasan Baddrut Tamam lalu memimpin secara langsung deklarasi, dan diikuti oleh semua hadirin.

Bupati selanjutnya melepaskan balon secara simbolis, dan dilanjutkan dengan penanda tanganan deklarasi.

"Mari kita jaga bersama kerukunan, dan tolak kekerasan, demi Pamekasan yang lebih baik," kata bupati.

Sementara itu, kapolres menjelaskan, deklarasi tolak kerusuhan yang digelar secara beramai-ramai kali ini merupakan kegiatan lanjutan.

Sebelumnya Polres Pamekasan juga telah menggelar kegiatan serupa bersama para tokoh ulama dan tokoh masyarakat di Pendopo Ronggosukowati Pemkab Pamekasan.

Pada acara deklarasi ini, juga ditampilkan musik daul, yakni musik tradisional Madura yang merupakan musik populer di Pulau Garam ini.

Sementara itu, warga terlihat antusias mengikuti rangkaian kegiatan ini, karena selain dimeriahkan dengan hiburan musik daul, panitia pelaksana juga menyediakan sejumlah hadiah menarik dan dirangkai dengan jalan-jalan sehat bersama. (*)

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019