Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri mengungkapkan bahwa Kota Kediri, Jawa Timur, mengalami inflasi pada Mei 2019 atau saat Ramadhan 2019 cukup rendah ketimbang daerah lainnya hingga 0,05 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 130,10.

Kepala BPS Kota Kediri Ellyn T. Brahmana mengemukakan Inflasi Kota Kediri pada Mei 2019 dipengaruhi oleh kenaikan dan penurunan indeks harga konsumen dari beberapa kelompok pengeluaran. Bulan itu masih masuk Ramadhan 2019.

"Kelompok bahan makanan turun sebesar 0,67 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,45 persen," katanya di Kediri, Jumat.

Selain itu, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik sebesar 0,07 persen, kelompok sandang turun sebesar 0,08 persen, kelompok kesehatan naik sebesar 0,31 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 0,02 persen, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami kenaikan harga 0,38 persen.

Sementara itu, komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada Mei 2019 adalah daging ayam ras, apel, pir, tarif kendaraan travel, sepeda motor, gula pasir, nasi dengan lauk, tarif pulsa ponsel, kelapa dan jagung muda.

Sedangkan komoditas yang memberikan tekanan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan Mei 2019 adalah bawang merah, beras, tomat sayur, bayam, sawi hijau, bandeng, kangkung, kacang panjang, terong panjang dan wortel.

Pihaknya juga mengungkapkan, dari delapan kota IHK di Jawa Timur, semuanya mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi di Sumenep sebesar 0,69 persen. Selanjutnya, Probolinggo 0,64 persen, Jember 0,64 persen, Madiun 0,61 persen, Banyuwangi 0,46 persen, Malang 0,35 persen, Surabaya 0,18 persen dan terendah di Kediri 0,05 persen.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar juga besyukur inflasi di Kediri rendah. Dengan itu, Kota Kediri tetap kondusif dan daya beli masyarakat terjangkau.

"Alhamdulillah Kota Kediri sangat kondusif dan kalau kita lihat dari perkembangan, dari sisi ekonomi juga sangat luar biasa dibandingkan dengan daerah lain. Kami memiliki pertumbuhan 7,02. Inflasinya di bulan puasa kemarin juga paling rendah di Indonesia yaitu 0,05 persen," kata Wali Kota. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019