Forpimda Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar rapat koordinasi persiapan sinergitas pemangku kepentingan terkait pengamanan dan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2019.
Keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Banyuwangi, Sabtu, menyebutkan kegiatan pengamanan dengan nama Operasi Ketupat Semeru 2019 itu akan dilaksanakan selama 13 hari mulai 29 Mei hingga 10 Juni 2019. Pengamanan akan difokuskan pada kelancaran dan keamanan arus mudik dan balik Lebaran.
Kapolres Banyuwangi AKBP Taufik Herdiansah Zeinardi mengatakan pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2019 dilaksanakan selama 13 hari dengan dilakukan pengamanan menyeluruh.
"Pengamanan meliputi arus lalu lintas, kondusifitas wilayah hingga pengamanan di sejumlah objek wisata," katanya.
Sedangkan untuk penanganan khusus antisipasi kerawanan kemacetan, menurut ia, di lokasi Pelabuhan Ketapang (ASDP), dan mengatasinya dengan cara memanfaatkan kantong parkir di sekitar pelabuhan sebanyak empat tempat lokasi.
Sementara kesiapan bandara dalam menghadapi arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, katanya, sementara personel yang dilibatkan dalam satu pos terdiri Polri,TNI, Sat Pol PP, Dishub, kesehatan, PMK, Senkom, orari, ormas terkait.
Selama "H-7" hingga "H+7" Lebaran, menurut Taufik, semua tim gabungan yang terkait operasi ini akan berjaga sepanjang 24 jam di pos pengamanan (pospam).
Bahkan, lanjutnya, "H-2" Lebaran di mana arus mudik sedang mencapai puncaknya, aparat kepolisian akan mendampingi para pemudik dari penyeberangan Pelabuhan Ketapang hingga sampai perbatasan Kalibaru (wilayah selatan Banyuwangi) dan sehingga mereka bisa dengan lancar dan aman sampai ke kampung halamannya.
"Tahun ini kan beda dengan tahun lalu, sudah ada tol mungkin banyak pemakai kendaraan yang mudik sehingga perlu kesiagaan penuh," tuturnya.
Ia menambahkan, dalam pelaksanaan operasi ketupat tahun ini telah menyiapkan pos pengamanan sebanyak 24 pos yang terdiri dari pos terpadu Ketapang satu pos, pospam sebanyak tujuh dan pos pelayanan sebanyak 18 pos.
"Polri telah mempersiapkan diri dalam pelaksanaan Ops Ketupat Semeru 2019 dengan mendirikan pos-pos pengamanan yang ditempatkan di tempat-tempat umum dan stategis," ucapnya.
Sedangkan untuk pasukan yang dikerahkan, Kapolres Taufik menambahkan, aparat kepolisian sebanyak 441 personel dan nantinya juga akan ada penambahan dari Polda Jatim pasukan penjinak bom (Jibom) dan Polair Baharkam dari Mabes Polri.
"Fokus ada di Pelabuhan ASDP Ketapang, lokasi keramaian, objek wisata, objek vital dan seluruh wilayah di Banyuwangi," katanya.
Sementara Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko mengemukakan, pengamanan dan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2019 akan dilakukan bersama-sama.
"Keamanan dan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran tanggungjawab seluruh elemen di Banyuwangi. Bukan hanya urusan polisi dan TNI, tapi semuanya," kata Wabup Yusuf. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Banyuwangi, Sabtu, menyebutkan kegiatan pengamanan dengan nama Operasi Ketupat Semeru 2019 itu akan dilaksanakan selama 13 hari mulai 29 Mei hingga 10 Juni 2019. Pengamanan akan difokuskan pada kelancaran dan keamanan arus mudik dan balik Lebaran.
Kapolres Banyuwangi AKBP Taufik Herdiansah Zeinardi mengatakan pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2019 dilaksanakan selama 13 hari dengan dilakukan pengamanan menyeluruh.
"Pengamanan meliputi arus lalu lintas, kondusifitas wilayah hingga pengamanan di sejumlah objek wisata," katanya.
Sedangkan untuk penanganan khusus antisipasi kerawanan kemacetan, menurut ia, di lokasi Pelabuhan Ketapang (ASDP), dan mengatasinya dengan cara memanfaatkan kantong parkir di sekitar pelabuhan sebanyak empat tempat lokasi.
Sementara kesiapan bandara dalam menghadapi arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, katanya, sementara personel yang dilibatkan dalam satu pos terdiri Polri,TNI, Sat Pol PP, Dishub, kesehatan, PMK, Senkom, orari, ormas terkait.
Selama "H-7" hingga "H+7" Lebaran, menurut Taufik, semua tim gabungan yang terkait operasi ini akan berjaga sepanjang 24 jam di pos pengamanan (pospam).
Bahkan, lanjutnya, "H-2" Lebaran di mana arus mudik sedang mencapai puncaknya, aparat kepolisian akan mendampingi para pemudik dari penyeberangan Pelabuhan Ketapang hingga sampai perbatasan Kalibaru (wilayah selatan Banyuwangi) dan sehingga mereka bisa dengan lancar dan aman sampai ke kampung halamannya.
"Tahun ini kan beda dengan tahun lalu, sudah ada tol mungkin banyak pemakai kendaraan yang mudik sehingga perlu kesiagaan penuh," tuturnya.
Ia menambahkan, dalam pelaksanaan operasi ketupat tahun ini telah menyiapkan pos pengamanan sebanyak 24 pos yang terdiri dari pos terpadu Ketapang satu pos, pospam sebanyak tujuh dan pos pelayanan sebanyak 18 pos.
"Polri telah mempersiapkan diri dalam pelaksanaan Ops Ketupat Semeru 2019 dengan mendirikan pos-pos pengamanan yang ditempatkan di tempat-tempat umum dan stategis," ucapnya.
Sedangkan untuk pasukan yang dikerahkan, Kapolres Taufik menambahkan, aparat kepolisian sebanyak 441 personel dan nantinya juga akan ada penambahan dari Polda Jatim pasukan penjinak bom (Jibom) dan Polair Baharkam dari Mabes Polri.
"Fokus ada di Pelabuhan ASDP Ketapang, lokasi keramaian, objek wisata, objek vital dan seluruh wilayah di Banyuwangi," katanya.
Sementara Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko mengemukakan, pengamanan dan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2019 akan dilakukan bersama-sama.
"Keamanan dan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran tanggungjawab seluruh elemen di Banyuwangi. Bukan hanya urusan polisi dan TNI, tapi semuanya," kata Wabup Yusuf. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019