Pemerintah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mengucurkan anggaran dana desa lebih dari Rp185 miliar pada 2019 ini yang diberikan untuk 220 desa tersebar di 22 kecamatan.

"Dana desa di 2019 lebih besar dari pada tahun 2018, dimana Kabupaten Blitar dapat sekitar Rp163 miliar," kata Kepala Bidang Pemerintahan Desa Badan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar Dwi Novyanto di Blitar, Selasa.

Ia mengatakan dana desa itu diturunkan mulai 16 April 2019 sebesar 20 persen. Saat ini, seluruh desa juga sudah mendapatkan anggaran tersebut. Sesuai dengan porsi, pencairan dilakukan bertahap, yakni 20-40-40.

Dwi mengungkapkan program dana desa itu sesuai dengan peruntukannya memang diarahkan untuk pembangunan dan pemberdayaan. Dalam perencanaannya, masyarakat dilibatkan. Bahkan, ada program padat karya, sehingga masyarakat juga diberdayakan.

Pihaknya menambahkan, pemerintah kabupaten juga intensif melakukan pelatihan pada perangkat desa, dengan harapan dalam mengerjakan laporan pertanggungjawaban bisa sesuai standar.

Salah satunya karena anggaran bisa turun jika dalam laporan pertanggungjawabannya di periode selanjutnya sudah selesai.

Sementara itu, Sekretaris Desa Purworejo, Kecamatan Sanan Kulon, Kabupaten Blitar Gunawan mengatakan program dana desa cukup bermanfaat bagi pemberdayaan desa. Berbagai program telah dibuat di desa ini dan terbukti kini desa menjadi lebih berdaya.

Ia mengungkapkan di Desa Purworejo, pada 2019 ini mendapatkan kucuran dana desa sekitar Rp830 juta. Selain itu, masih ada alokasi dana desa dari APBD Kabupaten Blitar sebesar Rp590 juta. Jumlah itu juga terus naik ketimbang tahun sebelumnya. Di 2018, desa ini mendapatkan dana desa sekitar Rp730 juta, dan alokasi dana desa sekitar Rp520 juta.

"Dari dana yang diperoleh tersebut memang diperuntukkan sesuai dengan porsinya. Yang dana desa, 60 persen untuk pembangunan dan infrastruktur dan sisanya 40 persen pemberdayaan di desa," kata dia.

Ia juga menambahkan, dana itu juga dimanfaatkan untuk kemasyarakatan. Misalnya, program bedah rumah bagi warga yang kurang mampu.

Bahkan, untuk dana kesehatan juga diperhatikan. Masyarakat bisa memanfaatkan ambulans desa untuk mengantarkan warga yang sakit, hingga perbaikan sekolah TK, dan program lainnya.

Sementara itu, pendamping di Desa Purworejo, Kecamatan Sanan Kulon, Binti Mutoriqoh menambahkan selama ini tingkat partisipasi warga sangat tinggi dalam upaya meningkatkan kemajuan desa.

"Alhamdulillah bagus, tingkat kehadiran warga cukup bagus. Mereka sangat bersemangat, misalnya saat rapat (membahas program)," kata dia.

Ia menambahkan pada 2019 ini program pemanfaatan dana desa selain untuk infrastruktur juga untuk pemberdayaan desa hingga peningkatan pertanian warga.

"Kemajuan desa ini sudah sesuai harapan masyarakat. Banyak program dari dana desa itu, baik infrastruktur, pemberdayaan, peningkatan pertanian dan beberapa kegiatan rapat," kata Binti.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019