Kedutaan Besar Amerika Serikat mendorong ada peningkatan pelajar Indonesia untuk meraih beasiswa belajar di negara tersebut dalam perayaan 70 tahun hubungan diplomatik Republik Indonesia dan AS.

"Tahun ini kami merayakan ultah ke-70 hubungan AS dan Indonesia. Di bidang pendidikan, kami memiliki program pertukaran pelajar, beasiswa, pertukaran kebudayaan di Washington DC dan di Indonesia, serta program keamanan," kata Wakil Dubes AS Heather Variava saat mengunjungi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga di Surabaya, Senin.

Saat ini sudah ada 9.000 pelajar Indonesia di AS. Untuk mempermudah informasi beasiswa pendidikan di AS, Heather menjelaskan pihaknya memiliki EducationUSA (EdUSA) yang baru saja meluncurkan sebuah program terbaru bernama "Targeted Advising Group" (TAG).

"Melalui program TAG, penasihat EdUSA bersama siswa atau lulusan perguruan tinggi dan universitas AS, secara intensif akan membimbing anak muda Indonesia yang ingin dan memiliki komitmen belajar di Amerika Serikat," ujarnya.

Heather tak segan berbagi informasi karir yang mungkin ingin ditempuh mahasiswa Unair, salah satunya dengan menjadi diplomat seperti dirinya. 

"Saya berusaha berdialog dengan mahasiswa Unair, Unesa dan UPN sebagai generasi penerus. Kami sharing dan bertukar pikiran serta pandangan akan kebijakan Indo-Pasifik dan pengalaman saya sebagai diplomat," tuturnya.

Dosen Hubungan Internasional FISIP Unair Sartika Soesilowati menjelaskan kedatangan Kedubes AS ke kampusnya akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa jurusan Hubungan Internasional.

"Kunjungan duta besar bisa mencocokkan apa yang mereka pelajari. Mereka bukan hanya belajar tentang politik tapi juga kiatnya menjadi diplomat," ujarnya.

Selain itu, berhadapan langsung dengan perwakilan Kedubes AS akan menjadi contoh langsung bagaimana bersikap sebagai diplomat. Serta bersikap dan pemilihan dalam menggunakan bahasa saat berdialog.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019