Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam waktu dekat ini segera menerapkan tes bagi calon mahasiswa baru dengan menggunakan sistem Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), seperti yang diberlakukan dalam proses Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Rektor UMM Dr Fauzan di Malang, Senin, mengemukakan setelah tes gelombang pertama (Sabtu, 11/5), untuk tes masuk UMM berikutnya akan dilakukan sistem UTBK sebagai upaya menyesuaikan dan mengikuti perkembangan yang terjadi saat ini.
"Tahun ini merupakan tahun terakhir UMM melaksanakan ujian tes masuk menggunakan cara konvensional (tulis). Ke depan akan menggunakan sistem UTBK," ucapnya.
Untuk menunjang sistem UTBK tersebut, UMM sudah memiliki sekitar 400 unit komputer. Rencananya tes masuk dengan menggunakan sistem UTBK tersebut mulai dilaksanakan pada tes gelombang tiga. Nantinya akan dibagi dalam beberapa shift, tergantung dari jumlah peserta yang mendaftar dan kapasitas tempat.
"Selain mengikuti perkembangan teknologi, sistem UTBK ini sekaligus sebagai upaya untuk mengantisipasi kecurangan pada saat tes ujian masuk," kata Fauzan.
Setelah menerima calon mahasiswa baru dari jalur prestasi dan gelombang 1, UMM akan kembali menyelenggarakan pendaftaran tes jalur regular gelombang II yang dibuka sejak 9 Mei hingga 10 Juli 2019, sedangkan pendaftaran gelombang III mulai tanggal 11 Juli hingga 16 Agustus 2019.
Para calon mahasiswa baru UMM diimbau memantau lini informasi seputar PMB UMM di kanal pmb.umm.ac.id dan mendaftar di online.umm.ac.id.
Sebelumnya (Sabtu, 11/5) UMM menggelar tes masuk jalur reguler gelombang pertama yang diikuti sekitar 2.600 peserta. Pagu penerimaan mahasiswa baru pada gelombang pertama ini antara 20 hingga 25 persen. Sementara gelombang 2 dan 3 antara 25 hingga 30 persen.
Khusus untuk Fakultas Kedokteran, pelaksanaan tes seleksi gelombang 3 tidak ada alias tidak menerima peserta seleksi, serta beberapa program studi yang telah memenuhi kuota.
Pada tes gelombang pertama, Fakultas Kedokteran masih menjadi favorit para peserta ujian. Sekitar 850 peserta memilih program studi kedokteran.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Rektor UMM Dr Fauzan di Malang, Senin, mengemukakan setelah tes gelombang pertama (Sabtu, 11/5), untuk tes masuk UMM berikutnya akan dilakukan sistem UTBK sebagai upaya menyesuaikan dan mengikuti perkembangan yang terjadi saat ini.
"Tahun ini merupakan tahun terakhir UMM melaksanakan ujian tes masuk menggunakan cara konvensional (tulis). Ke depan akan menggunakan sistem UTBK," ucapnya.
Untuk menunjang sistem UTBK tersebut, UMM sudah memiliki sekitar 400 unit komputer. Rencananya tes masuk dengan menggunakan sistem UTBK tersebut mulai dilaksanakan pada tes gelombang tiga. Nantinya akan dibagi dalam beberapa shift, tergantung dari jumlah peserta yang mendaftar dan kapasitas tempat.
"Selain mengikuti perkembangan teknologi, sistem UTBK ini sekaligus sebagai upaya untuk mengantisipasi kecurangan pada saat tes ujian masuk," kata Fauzan.
Setelah menerima calon mahasiswa baru dari jalur prestasi dan gelombang 1, UMM akan kembali menyelenggarakan pendaftaran tes jalur regular gelombang II yang dibuka sejak 9 Mei hingga 10 Juli 2019, sedangkan pendaftaran gelombang III mulai tanggal 11 Juli hingga 16 Agustus 2019.
Para calon mahasiswa baru UMM diimbau memantau lini informasi seputar PMB UMM di kanal pmb.umm.ac.id dan mendaftar di online.umm.ac.id.
Sebelumnya (Sabtu, 11/5) UMM menggelar tes masuk jalur reguler gelombang pertama yang diikuti sekitar 2.600 peserta. Pagu penerimaan mahasiswa baru pada gelombang pertama ini antara 20 hingga 25 persen. Sementara gelombang 2 dan 3 antara 25 hingga 30 persen.
Khusus untuk Fakultas Kedokteran, pelaksanaan tes seleksi gelombang 3 tidak ada alias tidak menerima peserta seleksi, serta beberapa program studi yang telah memenuhi kuota.
Pada tes gelombang pertama, Fakultas Kedokteran masih menjadi favorit para peserta ujian. Sekitar 850 peserta memilih program studi kedokteran.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019