Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional Kediri, Jawa Timur, menggelar operasi pasar, guna memastikan harga kebutuhan pokok selama bulan Ramadhan dan Lebaran stabil.

"Lebaran pasokan cukup, ada gula pasir, minyak goreng, tepung, dan telur ayam. Ini kami siapkan untuk operasi pasar," kata Kepala Bulog Subdivre Kediri Saidi di Kediri, Senin.

Menurut dia, Bulog Kediri menyiapkan sejumlah kebutuhan untuk keperluan operasi pasar seperti gula pasir 125 ton, tepung terigu 10 ton, minyak goreng delapan ton, dan beras empat ribu ton.

"Operasi pasar sekarang sudah jalan. Kabupaten Kediri digelar pada 25 April bekerja sama dengan dinas perdagangan. Begitu juga wilayah Kota Kediri, juga bekerja sama dengan dinas perdagangan mulai 7 Mei sampai 26 Mei," kata dia.

Lebih lanjut, Saidi menjelaskan,  operasi pasar dilakukan dengan mengisi barang di mitra Bulog. Selain itu, operasi juga digelar ke permukiman warga, sehingga bisa lebih tepat sasaran.

"Sehari bisa dua titik. Kami bawa kadang 2 ton, 3 ton, karena armada yang terbatas. Yang laku minyak goreng, gula pasir," kata dia.

Untuk beras, Saidi menambahkan permintaan tidak begitu banyak. Salah satunya dimungkinkan karena saat ini baru panen raya padi, sehingga stok di warga terutama petani masih melimpah.

"Beras kan baru panen raya, harga beras juga murah. Di toko ada yang seharga Rp7 ribu, Rp8 ribu, yang paling mahal Rp10 ribu dan itu normal," ujar dia.

Ia menegaskan, harga jual bahan kebutuhan pokok dalam operasi pasar itu juga lebih murah ketimbang harga di pasar. Untuk gula pasir, dijual Rp11.800, beras dijual Rp8.100 per kilogram, minyak goreng Rp12 ribu untuk 1 liter, telur dijual seharga Rp20.500 per kilogram.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri  Yetti Sisworini  mengatakan Pemerintah Kota Kediri memang memutuskan melakukan operasi pasar saat Ramadhan 2019 guna memastikan harga bahan pokok bisa stabil, sehingga terjangkau daya beli masyarakat.

Yetti mengatakan jadwal operasi pasar sudah ditentukan setiap hari dan terdapat tiga kelurahan yang menjadi sasaran. Selain itu, operasi pasar juga di titik keramaian, misalnya area taman sekartaji, taman makan pahlawan (TMP), serta sekitar Lapangan Gajahmada Kota Kediri.

"Sudah rutinitas menjelang Ramadhan pasti ada kecenderungan harga naik. TPID tidak boleh lengah, harus tetap menjaga agar harga stabil. Jadi, tujuannya TPID bukan untuk menurunkan harga tapi mentasbilkan harga agar tidak melambung," kata Yetti.

Komoditas yang dijual dalam operasi pasar antara lain beras, minyak goreng, telur ayam, terigu, gula pasir, bawang merah dan bawang putih. Dengan itu, masyarakat bisa lebih terbantu, karena harga jualnya di bawah harga pasar. (*)



 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019