Puluhan warga rela antre untuk menukar uang pecahan baru di mobil kas keliling yang disediakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri di Kelurahan Ngletih, Kota Kediri, Jawa Timur, yang digelar bersamaan dengan operasi pasar.
Sri Maryam, salah seorang warga yang ikut antre mengaku menukar untuk uang baru pecahan Rp2 ribu, Rp5 ribu, Rp10 ribu dan Rp20 ribu, sehingga totalnya adalah Rp3,7 juta. Uang itu akan diberikan untuk anak dan cucu saat Lebaran 2019.
"Mereka kalau diberi uang baru senang sekali. Jadi, ini untuk anak, cucu, kakak bahkan saya kasih," katanya di Kantor Kelurahan Ngletih, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Rabu.
Dalam kegiatan penukaran uang itu, warga diminta untuk antre dua baris. Setelah petugas siap, baru mereka bergantian untuk antre, sehingga tidak saling berebut. Setiap warga yang ikut antre untuk menukarkan uang baru, juga hanya dibatasi satu bendel saja.
BI juga hanya membatasi 100 penukaran saja setiap satu lokasi kas keliling. Dalam operasi pasar, dijadwalkan kas keliling akan berkeliling sebanyak 16 kali dengan lokasi yang berbeda-beda untuk penukaran uang baru tersebut. Selain itu, BI juga sudah bekerjasama dengan 69 kantor cabang bank di wilayah Kediri dan Madiun, guna penukaran uang baru tersebut.
Baca juga: BI Kediri terapkan aturan baru bagi warga tukar uang Lebaran
Kegiatan penukaran uang itu juga dilakukan bersamaan dengan operasi pasar. Selain ada penukaran uang, warga juga ikut antre membeli bahan pokok yang dijual dalam operasi pasar seperti beras, minyak goreng, telur ayam, dan gula pasir.
"Alhamdulillah antusias masyarakat masih tinggi, terlebih lagi ada penukaran yang pasti tambah ramai. Kami lakukan operasi pasar dengan komoditas beras, gula pasir, telur ayam dan minyak goreng," kata Kepala Bidang Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Dian Ariani.
Harga jual komoditas yang dijual dalam operasi pasar juga lebih murah, yakni beras isi 5 kilogram dengan harga Rp44 ribu, minyak goreng 900 mililiter dengan harga jual Rp8.000, gula pasir dengan harga jual Rp10.600 per kilogram, dan telur ayam dengan harga Rp20 ribu per kilogram.
Untuk stok, Dian mengatakan cukup melimpah. Pemerintah Kota Kediri menyediakan beras hingga 150 karung per tempat per hari, minyak goreng hingga 35 kardus atau 420 botol per titik per hari, dan gula pasir hingga 500 kilogram per titik per hari. Sedangkan untuk telur ayam variatif.
Namun, untuk bawang, Dian mengatakan hingga kini belum dijual dalam operasi pasar. Pihaknya masih menunggu kiriman dari Pemerintah Provinsi Jatim. Kota Kediri direncanakan mendapatkan pasokan sebanyak 5 ton dari Pemprov Jatim.
Kegiatan operasi pasar untuk menstabilkan harga ini dijadwalkan mulai 7 - 28 Mei 2019. Setiap hari ada tiga titik yang dilakukan operasi pasar yakni di kelurahan serta sejumlah titik yang dirasa ramai, misalnya di taman sekartaji, maupun taman makam pahlawan (TMP).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Sri Maryam, salah seorang warga yang ikut antre mengaku menukar untuk uang baru pecahan Rp2 ribu, Rp5 ribu, Rp10 ribu dan Rp20 ribu, sehingga totalnya adalah Rp3,7 juta. Uang itu akan diberikan untuk anak dan cucu saat Lebaran 2019.
"Mereka kalau diberi uang baru senang sekali. Jadi, ini untuk anak, cucu, kakak bahkan saya kasih," katanya di Kantor Kelurahan Ngletih, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Rabu.
Dalam kegiatan penukaran uang itu, warga diminta untuk antre dua baris. Setelah petugas siap, baru mereka bergantian untuk antre, sehingga tidak saling berebut. Setiap warga yang ikut antre untuk menukarkan uang baru, juga hanya dibatasi satu bendel saja.
BI juga hanya membatasi 100 penukaran saja setiap satu lokasi kas keliling. Dalam operasi pasar, dijadwalkan kas keliling akan berkeliling sebanyak 16 kali dengan lokasi yang berbeda-beda untuk penukaran uang baru tersebut. Selain itu, BI juga sudah bekerjasama dengan 69 kantor cabang bank di wilayah Kediri dan Madiun, guna penukaran uang baru tersebut.
Baca juga: BI Kediri terapkan aturan baru bagi warga tukar uang Lebaran
Kegiatan penukaran uang itu juga dilakukan bersamaan dengan operasi pasar. Selain ada penukaran uang, warga juga ikut antre membeli bahan pokok yang dijual dalam operasi pasar seperti beras, minyak goreng, telur ayam, dan gula pasir.
"Alhamdulillah antusias masyarakat masih tinggi, terlebih lagi ada penukaran yang pasti tambah ramai. Kami lakukan operasi pasar dengan komoditas beras, gula pasir, telur ayam dan minyak goreng," kata Kepala Bidang Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Dian Ariani.
Harga jual komoditas yang dijual dalam operasi pasar juga lebih murah, yakni beras isi 5 kilogram dengan harga Rp44 ribu, minyak goreng 900 mililiter dengan harga jual Rp8.000, gula pasir dengan harga jual Rp10.600 per kilogram, dan telur ayam dengan harga Rp20 ribu per kilogram.
Untuk stok, Dian mengatakan cukup melimpah. Pemerintah Kota Kediri menyediakan beras hingga 150 karung per tempat per hari, minyak goreng hingga 35 kardus atau 420 botol per titik per hari, dan gula pasir hingga 500 kilogram per titik per hari. Sedangkan untuk telur ayam variatif.
Namun, untuk bawang, Dian mengatakan hingga kini belum dijual dalam operasi pasar. Pihaknya masih menunggu kiriman dari Pemerintah Provinsi Jatim. Kota Kediri direncanakan mendapatkan pasokan sebanyak 5 ton dari Pemprov Jatim.
Kegiatan operasi pasar untuk menstabilkan harga ini dijadwalkan mulai 7 - 28 Mei 2019. Setiap hari ada tiga titik yang dilakukan operasi pasar yakni di kelurahan serta sejumlah titik yang dirasa ramai, misalnya di taman sekartaji, maupun taman makam pahlawan (TMP).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019