Legislator menyoroti progres penataan kawasan wisata religi Sunan Ampel, Kota Surabaya, Jawa Timur, yang dinilai sampai saat ini belum ada perkembangan.

Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya Camelia Habibah, di Surabaya, Selasa, mengatakan pihaknya akan memanggil Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) dan Dinas Pariwisata Surabaya terkait hal ini pada pekan depan.

"Pemanggilan ini sebagai tindak lanjut dari dewan untuk menagih keseriusan Pemkot Surabaya yang harusnya telah menyetorkan progres kajian wilayah Ampel Surabaya sejak Maret lalu," katanya.

Menurut dia, penataan kawasan religi Ampel perlu mendapat perhatian khusus mengingat kawasan Ampel menjadi salah satu tempat wisata religi favorit masyarakat. 

Selain itu, lanjut dia, kawasan Ampel telah memiliki faktor sejarah yang sangat melekat di Surabaya. Ditambah lagi, kawasan Ampel telah memberikan manfaat baik bagi masyarakat sekitar maupun APBD Surabaya.

"Bagaimanapun kawasan Ampel ini adalah destinasi wisata yang tidak dapat dipungkiri oleh pemerintah kota. Tamu-tamu yang berkunjung di Ampel juga luar biasa, membantu menyumbang APBD juga luar biasa," ujarnya.

Habibah juga menjelaskan, salah satu penataan yang nantinya dapat mempercantik kawasan Ampel adalah perubahan peruntukan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Jalan Pegirian untuk dijadikan museum Ampel. Tujuannya adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang sejarah salah satu Wali Songo itu.

"Sehingga bisa membangkitkan imajinasi pengunjung bukan hanya kita berdoa di Ampel, tapi bagaimana kita mengetahui sejarah Ampel, bagaimana budaya Ampel, bagaimana peradaban Ampel dengan adanya museum itu tadi," katanya.

Pihak Dinas Pariwisata Surabaya sebelumnya menyatakan siap membantu mewujudkan museum Ampel.  Sudah ada dua lokasi strategis yang diproyeksikan menjadi tempat berdirinya museum Ampel yakni di wilayah masjid Sunan Ampel atau di sekitar tempat parkir wisata di Jalan Pegirian. (*)



 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019