Kantor Pos di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, bakal menjadi percontohan pengembangan kantor pos wisata "heritage" di Indonesia, karena akan "disulap" seperti Kantor Pos Sentral Saigon Vietnam.

 Kantor Pos bersejarah di Banyuwangi, yang berdiri sejak 1870 atau hampir 150 tahun itu akan dibangun menjadi destinasi wisata sejarah.

"Alhamdulillah, kami sudah bertemu dengan Direktur Utama PT Pos Indonesia, Pak Gilarsi Wahyu Setijono. Ada kesamaan visi untuk mendukung pengembangan wisata di Banyuwangi," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Sabtu.

Ia mengemukakan, salah satu potensi wisata sejarah adalah Kantor Pos Banyuwangi yang berdiri sejak 1870, dan lokasinya pun strategis, sekitar 200 meter dari bangunan Inggrisan (bangunan kantor dagang Inggris yang didirikan sekitar 1766).

"Keduanya begitu sarat nilai sejarah, bangunannya juga menghadap ke alun-alun kota dan berdekatan dengan pasar, yang menjadi pusat ekonomi warga," ujar Bupati Anas.

Kantor Pos Banyuwangi, nantinya bisa direvitalisasi seperti bangunan Ho Chi Minh City Central Post Office yang berada di Kota Ho Chi Minh, Vietnam.

Kantor Pos Pusat Ho Chi Minh, itu dibangun pada 1886 dan kini menjadi tujuan wisata yang setiap tahun dikunjungi jutaan turis mancanegara.

"Di Vietnam, ada kantor pos yang dijadikan atraksi menarik yang menyedot wisatawan," tuturnya.

"Semoga ke depan kantor pos tidak hanya menjadi tempat pengiriman logistik dan jasa keuangan, tapi juga memiliki nilai tambah pariwisata. Mengingat sejarah kantor pos yang telah begitu panjang dan keberadaaannya yang begitu vital dalam perjalanan bangsa Indonesia," kata Anas.

Direktur Utama PT Pos Indonesia, Gilarsi Wahju Setijono mendukung pengembangan pariwisata Banyuwangi yang mengangkat  wisata sejarah lewat arsitektur "heritage" kota.

"Saya kira dengan direvitalisasinya kantor pos akan menjadi tempat jujugan wisatawan yang ingin melihat sejarah masa lampau. Ini akan mengembalikan harmoni tujuan awal terbentuknya tata ruang kota, sangat menarik," kata Gilarsi.

Menurut ia, apabila  sudah berjalan dan mampu menarik wisatawan, pastinya juga akan menguntungkan secara ekonomi tidak hanya bagi Banyuwangi, tapi juga untuk kantor pos," ujarnya.

Kunjungannya ke Banyuwangi, Gilarsi terinspirasi untuk mengembangkan hal yang sama pada kantor pos lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia, terutama antor pos dengan nilai sejarah dan budaya lokal yang kuat.

"Sekarang ini memang yang terjadi  adalah penyeragaman pembangunan kantor pos, kami ingin tidak lagi seperti itu. Beberapa kantor pos yang punya kelekatan budaya tinggi akan kami kembalikan kepada harmoni lokalnya," tuturnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019