Pihak Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menyatakan minat warga daerah itu untuk bekerja ke luar negeri menjadi tenaga kerja (TKI) masih cukup tinggi.

Data dinas setempat mencatat, hingga akhir April 2019, sudah ratusan warga Kabupaten Madiun yang mendaftar menjadi TKI, yang didominasi berasal dari wilayah Kabupaten Madiun Selatan, kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Madiun Wijanto Djoko Poernomo, Kamis.

Ia di Madiun mengatakan, para TKI tersebut kebanyakan berasal dari Kecamatan Dolopo, Geger, Dagangan, Kebonsari, dan Wungu.

"Faktor utama, karena lima kecamatan itu dekat Ponorogo yang selama ini menjadi kantong TKI terbesar di Jawa Timur," ujar Wijanto Djoko Poernomo, kepada wartawan.

Menurut Totok, sapaan Wijanto Djoko Poernomo, banyak Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) dari wilayah Ponorogo yang melakukan promosi ke Kabupaten Madiun, sehingga banyak yang tertarik menjadi TKI.

Terlebih, menjadi TKI identik mendapatkan penghasilan yang besar. Meski demikian, ada juga warga Kabupaten Madiun wilayah lain yang mejadi TKI, namun sedikit.

Seperti di Kecamatan Gemarang yang hanya memberangkatkan 41 orang saja selama awal tahun 2019. Kecamatan Wonoasri juga sedikit, yakni hanya 50 orang, sedangkan dari Madiun Selatan sudah mencapai ratusan orang.

Totok menjelaskan, selain pendapatan yang besar, banyaknya warganya Kabupaten Madiun menjadi TKI juga ditunjang oleh sempitnya lapangan pekerjaan di wilayah Madiun.

"Sayangnya, di Kabupaten Madiun ini lapangan kerja masih belum banyak. Selain itu, gajinya juga kecil," tambahnya.

Ratusan TKI tersebut bekerja di sejumlah negara tujuan. Seperti Malaysia, Singapura, Hong Kong, Taiwan, dan Arab.
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019