Seorang koordinator pengawas pemilu tingkat desa/kelurahan di Kelurahan Bago, Tulungagung, Jawa Timur, meninggal dunia diduga akibat kelelahan setelah beberapa hari lembur mengawasi jalannya rekapitulasi suara di kampung halamannya meski dalam keadaan sakit.
"Almarhum Sony Dwi Jatmiko (42) ini sudah mengeluhkan lelah dan kurang enak badan sejak dimulainya pemungutan suara, namun yang bersangkutan untuk tetap mengkoordinasikan dengan PTPS (pengawas TPS) yang ada. Bahkan saat rekap pengawasan dia tetap melakukannya di rumah dengan dibantu teman-teman panwascam," tutur Sekretaris Bawaslu Tulungagung Sutaji dikonfirmasi awak media di Tulungagung, Senin.
Rekan-rekannya sesama panitia penyelenggara Pemilu tingkat TPS maupun PPS sudah mengingatkan agar guru honorer di salah satu SMA itu untuk istirahat.
Namun, rupanya Sony memaksakan diri.
Kenekatan Sony berlanjut saat digelarnya pleno rekapitulasi suara tingkat kecamatan. Dalam kondisi sakit yang mulai parah dia tetap memaksakan diri memantau proses pengawasan hingga kondisi sakitnya kian parah.
"Mungkin karena dia menjadi koordinator sehingga merasa bertanggung jawab untuk tetap melaksanakan tugasnya meski dalam kondisi sakit," tutur Sutaji.
Setelah dua hari lembur pengawasan proses penghitungan suara di tingkat kecamatan (Kecamatan Tulungagung), Sony akhirnya "ambruk".
Keluarganya sempat membawa Sony ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif.
Namun karena demamnya tinggi, nyawa lajang 42 tahun yang tinggal di Desa Bago, Kota Tulungagung itu akhirnya tak tertolong. Senin dini hari sekitar pukul 01.30 WIB Sony mengembuskan nafas terakhirnya.
Bawaslu Tulungagung yang mendapat konfirmasi atas meninggalnya Sony kemudian memberikan informasi tersebut ke provinsi dan mengusulkan agar Sony mendapatkan santunan.
Kematian Sony menambah daftar petugas penyelenggara pemilu di Tulungagung yang meninggal.
Total saat ini ada tiga petugas pemilu yang meninggal dunia di Tulungagung. Dua petugas merupakan anggota KPPS dan satu lainnya anggota Linmas.
"Almarhum ini sangat 'fight' (gigih) dalam mengawal demokrasi ini sehingga kami turut berduka atas meninggalnya sahabat kami, teman kami, mas Sony Dwi Sujatmiko yang kini berpulang demi membela demokrasi ini," ucap Sutaji, lirih.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Almarhum Sony Dwi Jatmiko (42) ini sudah mengeluhkan lelah dan kurang enak badan sejak dimulainya pemungutan suara, namun yang bersangkutan untuk tetap mengkoordinasikan dengan PTPS (pengawas TPS) yang ada. Bahkan saat rekap pengawasan dia tetap melakukannya di rumah dengan dibantu teman-teman panwascam," tutur Sekretaris Bawaslu Tulungagung Sutaji dikonfirmasi awak media di Tulungagung, Senin.
Rekan-rekannya sesama panitia penyelenggara Pemilu tingkat TPS maupun PPS sudah mengingatkan agar guru honorer di salah satu SMA itu untuk istirahat.
Namun, rupanya Sony memaksakan diri.
Kenekatan Sony berlanjut saat digelarnya pleno rekapitulasi suara tingkat kecamatan. Dalam kondisi sakit yang mulai parah dia tetap memaksakan diri memantau proses pengawasan hingga kondisi sakitnya kian parah.
"Mungkin karena dia menjadi koordinator sehingga merasa bertanggung jawab untuk tetap melaksanakan tugasnya meski dalam kondisi sakit," tutur Sutaji.
Setelah dua hari lembur pengawasan proses penghitungan suara di tingkat kecamatan (Kecamatan Tulungagung), Sony akhirnya "ambruk".
Keluarganya sempat membawa Sony ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif.
Namun karena demamnya tinggi, nyawa lajang 42 tahun yang tinggal di Desa Bago, Kota Tulungagung itu akhirnya tak tertolong. Senin dini hari sekitar pukul 01.30 WIB Sony mengembuskan nafas terakhirnya.
Bawaslu Tulungagung yang mendapat konfirmasi atas meninggalnya Sony kemudian memberikan informasi tersebut ke provinsi dan mengusulkan agar Sony mendapatkan santunan.
Kematian Sony menambah daftar petugas penyelenggara pemilu di Tulungagung yang meninggal.
Total saat ini ada tiga petugas pemilu yang meninggal dunia di Tulungagung. Dua petugas merupakan anggota KPPS dan satu lainnya anggota Linmas.
"Almarhum ini sangat 'fight' (gigih) dalam mengawal demokrasi ini sehingga kami turut berduka atas meninggalnya sahabat kami, teman kami, mas Sony Dwi Sujatmiko yang kini berpulang demi membela demokrasi ini," ucap Sutaji, lirih.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019