Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur akan fokus menstabilkan harga bawang putih menjelang Ramadhan 2019, karena harga komoditas itu sudah mulai bergejolak di sejumlah pasar.
Kepala Disperindag Jatim Drajat Irawan di Surabaya, Kamis, mengatakan kebutuhan bahwa pasokan bawang putih di pasar Jatim selama ini masih ditutupi oleh produk impor dengan total kebutuhan 4.690 ton per bulan.
Drajat yang ditemui di sela Rapat Koordinasi Hari Besar Keagamaan Nasional Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2019 itu mengatakan upaya stabilisasi yang dilakukan adalah bekerja sama dengan satuan tugas untuk mendatangi gudang importir agar mengeluarkan stok bawang putih.
"Selain itu, kami juga akan kembali melakukan operasi pasar bawang putih di 25 pasar di sejumlah daerah. Kemarin, kami juga telah melakukan operasi pasar bawang putih di Jatim sebanyak 50 ton," katanya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Marthin Simanungkalit yang hadir dalam rapat itu mengatakan bahwa secara umum pemerintah pusat ingin mengeluarkan stok bawang putih yang ada dulu untuk stabilisasi, sambil menunggu masuknya bawang putih impor.
"Kami juga sudah minta para importir agar mempercepat mengeluarkan bawang putih yang ada," katanya.
Terkait Jatim, Marthin menjanjikan harga bawang putih akan stabil pada awal Mei 2019 dan akan didistribusikan ke pasar-pasar di seluruh Indonesia, termasuk Jawa Timur.
Untuk angka, Marthin belum bisa menyebutkan secara detail, namun kebutuhan nasional untuk bawang putih sekitar 35 ribu ton.
"Kemendag akan terus berkomitmen dan memastikan ketersediaan dan stabilitas harga kebutuhan pokok di pasar rakyat dan ritel modern menjelang Ramadhan dan Lebaran 2019," katanya.
Sementara, berdasarkan pantauan harga bawang putih di beberapa pasar di Jawa Timur harganya berada di kisaran Rp45 ribu sampai Rp50 ribu per kg atau lebih tinggi dibanding beberapa bulan lalu.
Baca juga: Pemkot Madiun minta pasokan bawang putih ke Pemprov Jawa Timur
Baca juga: TPID Kediri gelar operasi pasar bawang merah dan bawang putih
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Kepala Disperindag Jatim Drajat Irawan di Surabaya, Kamis, mengatakan kebutuhan bahwa pasokan bawang putih di pasar Jatim selama ini masih ditutupi oleh produk impor dengan total kebutuhan 4.690 ton per bulan.
Drajat yang ditemui di sela Rapat Koordinasi Hari Besar Keagamaan Nasional Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2019 itu mengatakan upaya stabilisasi yang dilakukan adalah bekerja sama dengan satuan tugas untuk mendatangi gudang importir agar mengeluarkan stok bawang putih.
"Selain itu, kami juga akan kembali melakukan operasi pasar bawang putih di 25 pasar di sejumlah daerah. Kemarin, kami juga telah melakukan operasi pasar bawang putih di Jatim sebanyak 50 ton," katanya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Marthin Simanungkalit yang hadir dalam rapat itu mengatakan bahwa secara umum pemerintah pusat ingin mengeluarkan stok bawang putih yang ada dulu untuk stabilisasi, sambil menunggu masuknya bawang putih impor.
"Kami juga sudah minta para importir agar mempercepat mengeluarkan bawang putih yang ada," katanya.
Terkait Jatim, Marthin menjanjikan harga bawang putih akan stabil pada awal Mei 2019 dan akan didistribusikan ke pasar-pasar di seluruh Indonesia, termasuk Jawa Timur.
Untuk angka, Marthin belum bisa menyebutkan secara detail, namun kebutuhan nasional untuk bawang putih sekitar 35 ribu ton.
"Kemendag akan terus berkomitmen dan memastikan ketersediaan dan stabilitas harga kebutuhan pokok di pasar rakyat dan ritel modern menjelang Ramadhan dan Lebaran 2019," katanya.
Sementara, berdasarkan pantauan harga bawang putih di beberapa pasar di Jawa Timur harganya berada di kisaran Rp45 ribu sampai Rp50 ribu per kg atau lebih tinggi dibanding beberapa bulan lalu.
Baca juga: Pemkot Madiun minta pasokan bawang putih ke Pemprov Jawa Timur
Baca juga: TPID Kediri gelar operasi pasar bawang merah dan bawang putih
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019