Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PD RPH) Kota Malang menggandeng sejumlah perguruan tinggi (PT) di wilayah itu untuk mengembangkan berbagai usaha olahan daging yang bakal diekspor.

Plt Dirut RPH Kota Malang Ade Herawanto di Malang, Jumat, berharap langkah-langkah revitalisasi RPH ini nanti mampu meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat, kesejahteraan bagi karyawan an pendapatan asli daerah (PAD) melalui berbagai produk olahan daging yang dikembangkan RPH.

"Kami berupaya melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan PAD dari sektor RPH ini, di antaranya menggandeng perguruan tinggi melalui MoU bersama lintas instansi dalam pengembangan usaha daging olahan untuk kebutuhan ekspor, usaha penggemukan ternak, dan usaha potong unggas," kata Ade.

Menanggapi berbagai terobosan yang dilakukan RPH untuk meningkatkan PAD tersebut, Wali Kota Malang Sutiaji memberikan apresiasi positif atas langkah-langkah RPH yang bakal bertransformasi menjadi Perumda Aneka Usaha tersebut.

"Salah satu yang bisa dikembangkan melalui produk olahan daging adalah produk bakso khas Malang yang cukup potensial dan  sudah menasional. Bakso Malang kan sudah terkenal dan banyak yang suka. Jadi bisa inovasi lagi kemudian dipasarkan oleh PD RPH," kata Sutiaji.

Selain bakso, kata Sutiaji, ada beberapa bentuk olahan daging lainnya yang juga potensial untuk dikembangkan bersama mitra kerja, seperti sosis atau makanan kemasan. Oleh karena itu, perlu adanya pengaturan strategi dan teknis pemasarannya.

Lebih lanjut, politikus Partai Demokat itu mengatakan gagasan-gagasan agar PD RPH bisa meningkatkan pendapatan juga dapat dikaitkan dengan "brand mark" Kota Malang sebagai destinasi wisata halal.

"Kota Malang akan menjadi destinasi wisata halal di Indonesia. Sangat memungkinkan PD RPH menyuplai kebutuhan daging seluruh hotel , restoran dan rumah makan yang ada di Kota Malang. Oleh karenanya, kualitas daging dari RPH harus selalu terjaga dan terus ditingkatkan agar lebih berkualitas," ucapnya.

Jika inovasi RPH terus dikembangkan dan lebih variatif serta kinerjanya juga bagus, otomatis akan berdampak positif pada PAD yang pada akhirnya juga berdampak pada tingkat kesejahteraan karyawan.

Jika RPH sudah bertransformasi menjadi Perumda Aneka Usaha, kata Sutiaji, kegiatan usahanya tidak melulu mengurusi bisnis potong hewan, namun juga akan dikembangkan menjadi perseroan yang menangani aneka usaha dengan harapan menjadi primadona sekaligus tulang punggung peningkatan PAD.

Perumda Aneka Usaha bisa menangani bisnis perhotelan, pariwisata hingga pusat perbelanjaan. Ke depan beberapa mal di Kota Malang yang dibangun pemda juga diproyeksi dikelola oleh Perumda Aneka Usaha. (*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019