Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Madiun, Jawa Timur, akan menggelar patroli untuk meningkatkan pengawasan selama masa tenang Pemilu 2019 yang berlangsung tiga hari sebelum pemungutan suara pada 17 April.

Ketua Bawaslu Kota Madiun Kokok Heru Purwoko, Sabtu, mengatakan, lembaganya akan menerjunkan seluruh anggota untuk berpatroli selama 24 jam selama masa tenang.

"Kami akan menurunkan jajaran Bawaslu sampai pengawas TPS untuk berpatroli selama 24 jam saat masa tenang. Petugas akan berkeliling sampai ke pelosok gang di Kota Madiun untuk mengantisipasi pelanggaran yang terjadi, terlebih praktik politik uang," ujar Kokok Heru kepada wartawan.

Untuk memperlancar patroli, Bawaslu Kota Madiun telah menyiapkan kendaraan operasional, di antaranya enam unit kendaraan roda empat dan sejumlah sepeda motor untuk patroli di tingkat kelurahan.

Kokok menjelaskan, patroli pengawasan saat masa tenang dan menjelang hari H pencoblosan sangat penting dilakukan, karena pada saat-saat tersebut ditengarai rawan terjadi pelanggaran berupa praktik politik uang.

"Saat masa tenang dan menjelang pencoblosan, sangat rawan terjadi politik uang. Istilahnya adalah 'serangan fajar'," kata Kokok.

Bawaslu juga intensif melakukan koordinasi dengan KPU dan tim Gakkumdu agar praktik politik uang dan pelanggaran Pemilu 2019 lainnya dapat dicegah.

"Masyarakat Kota Madiun juga diharapkan berperan aktif dalam pengawasan pemilu. Jika menemukan ada indikasi pelanggaran diminta segera melapor ke Bawaslu," tambahnya.

Pemilihan Umum serentak 17 April 2019 memilih anggota DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi, DPR RI, DPD, serta presiden dan wakil presiden periode 2019-2024. 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019