Plt Bupati Tulungagung Maryoto Bhirowo mengapresiasi kinerja Bank Daerah Tulungagung yang terus mengalami pertumbuhan positif dan telah memiliki 12 kantor kas di tingkat kecamatan setempat.

"Akan jauh lebih baik jika kantor kas Bank Daerah Tulungagung ada di semua kecamatan (19 kecamatan)," kata Maryoto saat menghadiri rapat umum pemegang saham di PD BPR Bank Daerah Tulungagung di pendopo Kongas Arum Kusumaningbongso, Senin (8/4).

Ia berharap, dengan adanya kantor cabang di seluruh wilayah/kecamatan setempat, maka Bank Daerah Tulungagung nantinya bisa melayani seluruh warga masyarakat Tulungagung yang menjadi nasabah.

"Dan ini bisa meningkatkan pendapatan PD BPR Bank Daerah Tulungagung," ujarnya.

Acara RUPS saat itu  diisi dengan penandatanganan laporan pertanggung jawaban Direksi PD Bank Daerah Tulungagung atas kinerja/laporan keuangan tahun anggaran 2018 ini diikuti sekitar 16 orang.

Mereka yang diundang dan hadir berasal dari para pejabat di lingkup Pemkab Tulungung dan Sekertaris Daerah Kabupaten Tulungagung Indra Fauzi dan Kepala SKPD terkait lingkup Pemkab Tulungagung.

Plt Bupati Maryoto yang diberi kesempatan memberi sambutan menyampaikan apresiasi tingginya atas kinerja PD BPR Bank Daerah Tulungagung, karena telah mendapat kredit positif sebagai bank sehat berdasar pemantauan dan penilaian Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Oleh karena sudah dinyatakan sebagai bank sehat oleh OJK, maka diharapkan PD BPR Bank Daerah Tulungagung bisa terus bertumbuh kembang dan menambah cabangnya hingga semua kecamatan memiliki kantor kas cabang agar bisa lebih dekat dengan nasabahnya di daerah dan pelosok-pelosok desa," kata Maryoto.

Dalam kesempatan itu, Direktur Utama PD BPR Bank Daerah Tulungagung Gatot Sugihardjo melaporkan laporan pertanggung jawaban keuangannya selama kurun tahun anggaran 2018, kepada Plt Bupati Tulungagung Maryoto Bhirowo.

Ia sampaikan di forum RUPS itu bahwa selama kurun tahun anggaran 2018, PD BPR Bank Daerah Tulungagung berhasil membukukan tansaksi keuangan sebesar Rp4.595.297.000 (empat miliar lima ratus sembilan puluh lima juta dua ratus sembilan puluh tujuh ribu rupiah).

Angka itu, menurut keterangan Gatot, naik sekitar 17,93 persen dibanding pencapaian transaksi keuangan pada kurun tahun anggaran setahun sebelumnya (2017) yang membukukan keuangan sebesar Rp4.028.141.000 (empat miliar dua puluh delapan juta seratus empat puluh satu ribu rupiah).

Peningkatan laba keuangan yang diraih dari transaksi kredit dan layanan simpan pinjam untuk warga Tulungagung, khususnya kalangan ASN dan ankea sektor usaha mikro kecil dan menengah itu berdampak langsung terhadap kontribusi pendapatan asli daerah, yaitu sebesar Rp2.297.659.000 selama kurun tahun anggaran 2018.

Besaran PAD itu juga naik sekitar 17, 93 persen (Rp361.216.000) dibanding capaian PAD tahun anggaran 2017 yang kala itu mencatat pembukuan sebesar Rp2.014.071.000.

Sesuai peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 22 tahun 2006 tentang pengelolaan Bank Perkreditan Rakyat milik Pemerintah Daerah serta sesuai hasil laporan auditor independen, dinyatakan bahwa kinerja keuangan dan arus kas yang dibuat PD BPR Bank Daerah Tulungagung pada tahun anggaran 2018 telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP)  dengan opini wajar tanpa pengecualian dalam semua hal yang material.  (*)
 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019