Sebanyak 407 peserta kejar Paket C di tujuh lokadi di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Jumat, mulai mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK) kesetaraan SLTA. 

"Untuk peserta didik kejar Paket C yang mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di SMK Negeri 1 Situbondo, ini ada 101 orang peserta," kata Ketua Penyelenggaran UNBK Kesetaraan SLTA di SMK Negeri 1 Situbondo, Ummul Kamilah kepada wartawan di Situbondo.

Sedangkan 300 peserta UNBK Kesetaraan SLTA lainnya, lanjut dia, dilaksanakan di SMA Negeri 1 Besuki 27 peserta, MTs Nurul Huda Paowan 43 peserta, SMA Negeri 1 Kapongan 26 peserta, SMK Nuril Asror 40 peserta, SMK Negeri Panji 49 peserta dan di SMA Negeri 1 Asembagus sebanyak 121 peserta.

Menurut dia, pada hari pertama pelaksanaan ujian nasional berbasis digital hari ini, para peserta mengerjakan soal ujian Bahasa Indonesia dan Geografi, masing-masing mata pelajaran (mapel) diberi waktu dua jam (120 menit).

"Pelaksanaan ujian mulai hari ini Jumat hingga Senin pekan depan, atau berlangsung selama empat hari atau setiap hari dua mata pelajaran," ujarnya.

Sementara Ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kecamatan Kendit, Situbondo, Muhammad Sulaiman mengatakan, peserta didiknya melaksanakan UNBK Kesetaraan SLTA digabung dengan dua PKBM lainnya di SMK Negeri 1 Situbondo.

"Umur peserta UNBK kesetaraan SLTA ini mulai dari 18 tahun hingga 55 tahun. Memang mayoritas peserta didik kami lanjut usia," ucapnya.

Ia menjelaskan, peserta UNBK kesetaraan SLTA ini sebelumya telah mengikuti simulasi UNBK agar para peserta yang rata-rata lansia ini tidak kesulitas saat mengerjakan ujian nasional berbasi digital.

"Menurut kami, para peserta sudah tidak canggung lagi, karena khusus lanjut usia kami latih atau ada kegiatan simulasi sebelumnya," ujarnya.

Samsu Arifin (53), salah seorang peserta UNBK kesetaraan SLTA mengaku bangga bisa mengikuti ujian nasional berbasis digital, karena dari semula tidak bisa mengoperasikan komputer, dengan mengikuti simulasi UNBK peserta lanjut usia tersebut mudah mengerjakan soal ujian.

"Bagi saya tidak ada kata terlambat belajar, dan saya pribadi tidak malu mengikuti UNBK keseteraan SLTA. Semoga masyarakat lain yang putus sekolah bisa menjadi peserta didik di PKBM yang ada di Situbondo," tuturnya.

Dalam pantauan, peserta UNBK keseteraan SLTA ini tampak semangat dan tidak lagi canggung mengerjakan soal ujian nasional dengan mengoperasikan komputer yang telah disediakan penyelenggara.

Seperti ujian nasiona pada umumnya, kendati mayoritas peserta lanjut usia, mereka juga mendapatkan pengawasan ketat selama mengerjakan soal ujian nasional di ruangan. (*)

Video Oleh Novi Husdinariyanto
 

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019