Aparatur sipil negara di kantor pemerintahan di wilayah Malang raya (Kota dan Kabupaten Malang, Kota Batu) dalam melayani masyarakat mengenakan seragam yang kental dengan atribut Arema FC dengan dominasi warna biru.
"Ini momentum, karena di leg pertama kita (Arema) mampu menahan Persebaya dengan skor 2-2, dan itu dalam tekanan tinggi bonek dan bonekmania (suporter Persebaya), artinya mental juara sudah teruji di leg pertama itu. Dan saya bersama segenap warga Malang raya mendoakan untuk kemenangan Arema dan meraih gelar juara Piala Presiden," kata Wali Kota Malang Sutiaji di sela menghadiri apel kesiapan Panwaslu Kota Malang di Alun Alun Merdeka Kota Malang, Jumat (12/4).
Sutiaji juga meyakini pertandingan akan berjalan damai dan kondusif, karena suporter sudah sangat dewasa, bijak dan pelopor suporter damai.
Mengiringi semangat membirukan bumi Arema, ragam kreativitas pun muncul di beberapa instansi. Selain apel yang beraroma biru Arema, juga muncul bakti sosial kemanusiaan donor darah yang digelar Taspen bekerja sama dengan Kecamatan Blimbing.
Kreativitas positif seperti itu juga memunculkan ragam harapan warga, apabila Arema juara akan lebih banyak direspons dengan syukuran bernuansa bakti sosial.
Untuk menyambut leg kedua final Piala Presiden 2019 yang mempertemukan Arema FC dengan Persebaya Surabaya, Wali Kota Malang Sutiaji, Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko, Sekda Kota Malang Wasto, para pejabat dan pegawai organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Malang, serta di perkantoran di Malang.
Pada puncak final Piala Presiden 2019, pertemuan dua kesebelasan yang memiliki suporter militan tersebut, ekspektasi tinggi membuncah pada diri warga Malang raya untuk Arema menjuarai Piala Presiden.
Sehari sebelumnya (Kamis, 11/4), Pemkot Malang menganjurkan setiap ASN dan pegawai di lingkungan pemkot setempat mengenakan pakaian beratribut Arema pada hari ini.
Anjuran itu dikeluarkan sebagai bentuk dukungan kepada Arema FC yang bakal melakoni leg kedua final Piala Presiden 2019 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Anjuran seragam beratribut Arema tersebut berlaku selama satu hari penuh. Anjuran ini juga berlaku untuk semua pelajar di kota pendidikan itu. Pelajar boleh mengenakan pakaian yang beratribut Arema FC, tetapi tidak wajib dan tidak mengikat.
"Insya Allah saya akan hadir secara khusus memberikan ukungan langsung kepada teman-teman Arema yang berlaga dan Insya Allah juara sudah di depan mata," kata Sutiaji.
Arema melanggang ke babak final usai mengandaskan Kalteng Putra di leg pertama maupun kedia semi final Piala Presiden 2019 dengan skor 3-0 dan 0-3. Sedangkan Persebaya Surabaya melaju ke babak final setelah mengalahkan Madura United disemi final, baik leg pertama maupun kedua dengan skor tipis 1-0 dan 1-3.
Pada leg pertama babak final di Stadion Gelora Bung Tomo (Selasa, 9/4) Arema berhasil menahan imbang tuan rumah Persebaya Surabaya 2-2. Jika pada leg kedua Arema mampu mengalahkan Persebaya atau imbang tanpa gol atau 1-1, dapat dipastikan Arema bisa mengulang kesuksesan meraih gelar juara Piala Presiden pada 2017.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Ini momentum, karena di leg pertama kita (Arema) mampu menahan Persebaya dengan skor 2-2, dan itu dalam tekanan tinggi bonek dan bonekmania (suporter Persebaya), artinya mental juara sudah teruji di leg pertama itu. Dan saya bersama segenap warga Malang raya mendoakan untuk kemenangan Arema dan meraih gelar juara Piala Presiden," kata Wali Kota Malang Sutiaji di sela menghadiri apel kesiapan Panwaslu Kota Malang di Alun Alun Merdeka Kota Malang, Jumat (12/4).
Sutiaji juga meyakini pertandingan akan berjalan damai dan kondusif, karena suporter sudah sangat dewasa, bijak dan pelopor suporter damai.
Mengiringi semangat membirukan bumi Arema, ragam kreativitas pun muncul di beberapa instansi. Selain apel yang beraroma biru Arema, juga muncul bakti sosial kemanusiaan donor darah yang digelar Taspen bekerja sama dengan Kecamatan Blimbing.
Kreativitas positif seperti itu juga memunculkan ragam harapan warga, apabila Arema juara akan lebih banyak direspons dengan syukuran bernuansa bakti sosial.
Untuk menyambut leg kedua final Piala Presiden 2019 yang mempertemukan Arema FC dengan Persebaya Surabaya, Wali Kota Malang Sutiaji, Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko, Sekda Kota Malang Wasto, para pejabat dan pegawai organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Malang, serta di perkantoran di Malang.
Pada puncak final Piala Presiden 2019, pertemuan dua kesebelasan yang memiliki suporter militan tersebut, ekspektasi tinggi membuncah pada diri warga Malang raya untuk Arema menjuarai Piala Presiden.
Sehari sebelumnya (Kamis, 11/4), Pemkot Malang menganjurkan setiap ASN dan pegawai di lingkungan pemkot setempat mengenakan pakaian beratribut Arema pada hari ini.
Anjuran itu dikeluarkan sebagai bentuk dukungan kepada Arema FC yang bakal melakoni leg kedua final Piala Presiden 2019 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Anjuran seragam beratribut Arema tersebut berlaku selama satu hari penuh. Anjuran ini juga berlaku untuk semua pelajar di kota pendidikan itu. Pelajar boleh mengenakan pakaian yang beratribut Arema FC, tetapi tidak wajib dan tidak mengikat.
"Insya Allah saya akan hadir secara khusus memberikan ukungan langsung kepada teman-teman Arema yang berlaga dan Insya Allah juara sudah di depan mata," kata Sutiaji.
Arema melanggang ke babak final usai mengandaskan Kalteng Putra di leg pertama maupun kedia semi final Piala Presiden 2019 dengan skor 3-0 dan 0-3. Sedangkan Persebaya Surabaya melaju ke babak final setelah mengalahkan Madura United disemi final, baik leg pertama maupun kedua dengan skor tipis 1-0 dan 1-3.
Pada leg pertama babak final di Stadion Gelora Bung Tomo (Selasa, 9/4) Arema berhasil menahan imbang tuan rumah Persebaya Surabaya 2-2. Jika pada leg kedua Arema mampu mengalahkan Persebaya atau imbang tanpa gol atau 1-1, dapat dipastikan Arema bisa mengulang kesuksesan meraih gelar juara Piala Presiden pada 2017.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019