Sebanyak 32.584 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dari masing-masing Tempat Pemungutan Suara di Kota Surabaya, Jatim, telah selesai menjalani bimbingan teknis dalam rangka kelancaran pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara serta rekapitulasi penghitungan perolehan suara Pemilu 2019.
"Kemarin (11/4) malam, bimtek (bimbingan teknis) untuk petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) selesai diselenggarakan PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan)," kata Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya Divisi Sumber Daya Manusia dan Partisipasi Masyarakat, Muhammad Kholid di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, pelaksanaan bimtek tersebut tidak semua diikuti anggota KPPS se-Surabaya melainkan hanya diikuti empat dari tujuh anggota KPPS dari setiap TPS. "Yang melakukan bimtek teman-teman PPK. Sedangkan PPK berulangkali dibimtek oleh KPU," katanya.
Pada bimtek tersebut, Kholid menyampaikan strategi penyusunan catatan kejadian khusus, contoh catatan kejadian khusus, isian pada Formulir Model C2-KPU, tata cara pengisian, pembetulan angka atau kata yang dicoret jika terjadi kesalahan penulisan pada formulir Model C1.Plano.
"Dan apa saja yang bisa menjadi keberatan saksi (yang diterima sebagai kejadian khusus) selama pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS," ujarnya.
Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi sebelumnya mengatakan dalam bimtek tersebut disampaikan beberapa poin penting yang wajib diketahui dan dipahami PPK yaitu terkait perawatan logistik surat suara, kotak suara, dan bilik suara.
"PPK mampu berkoordinasi dengan baik dengan sekretariat, muspika serta tokoh masyarakat setempat," katanya.
Selain itu, lanjut dia, melalui bimtek ini diharapkan bisa menjadi pembelajaran sekaligus mematangkan persiapan penyelenggara dalam menghadapi Pemilu 2019.
Ketua PPK kecamatan Sawahan Muhammad menyatakan bimtek ini sangat penting untuk pembelajaran penghitungan suara usai pencoblosan nanti. Mengingat baru pemilu kali ini, Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif dilakukan secara serentak.
"Dalam bimbingan kali ini banyak manfaat dan pembelajaran yang kami dapat,apalagi mengingat tingkat kepadatan penduduk di wilayah Kecamatan Sawahan dan dengan 562 TPS, untuk mempercepat kinerja kita,maka kita utamakan adalah C1, dalam pelaksanaan semoga tidak ada kendala nantinya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Kemarin (11/4) malam, bimtek (bimbingan teknis) untuk petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) selesai diselenggarakan PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan)," kata Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya Divisi Sumber Daya Manusia dan Partisipasi Masyarakat, Muhammad Kholid di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, pelaksanaan bimtek tersebut tidak semua diikuti anggota KPPS se-Surabaya melainkan hanya diikuti empat dari tujuh anggota KPPS dari setiap TPS. "Yang melakukan bimtek teman-teman PPK. Sedangkan PPK berulangkali dibimtek oleh KPU," katanya.
Pada bimtek tersebut, Kholid menyampaikan strategi penyusunan catatan kejadian khusus, contoh catatan kejadian khusus, isian pada Formulir Model C2-KPU, tata cara pengisian, pembetulan angka atau kata yang dicoret jika terjadi kesalahan penulisan pada formulir Model C1.Plano.
"Dan apa saja yang bisa menjadi keberatan saksi (yang diterima sebagai kejadian khusus) selama pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS," ujarnya.
Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi sebelumnya mengatakan dalam bimtek tersebut disampaikan beberapa poin penting yang wajib diketahui dan dipahami PPK yaitu terkait perawatan logistik surat suara, kotak suara, dan bilik suara.
"PPK mampu berkoordinasi dengan baik dengan sekretariat, muspika serta tokoh masyarakat setempat," katanya.
Selain itu, lanjut dia, melalui bimtek ini diharapkan bisa menjadi pembelajaran sekaligus mematangkan persiapan penyelenggara dalam menghadapi Pemilu 2019.
Ketua PPK kecamatan Sawahan Muhammad menyatakan bimtek ini sangat penting untuk pembelajaran penghitungan suara usai pencoblosan nanti. Mengingat baru pemilu kali ini, Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif dilakukan secara serentak.
"Dalam bimbingan kali ini banyak manfaat dan pembelajaran yang kami dapat,apalagi mengingat tingkat kepadatan penduduk di wilayah Kecamatan Sawahan dan dengan 562 TPS, untuk mempercepat kinerja kita,maka kita utamakan adalah C1, dalam pelaksanaan semoga tidak ada kendala nantinya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019