Sebagian wilayah di Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur terendam banjir dengan ketinggian sekitar 50-  70 centimeter menyusul tingginya curah hujan, serta diduga karena tersumbatnya saluran air yang ada di wilayah setempat.

Seperti yang dituturkan oleh Wildan, warga Berbek, Sidoarjo, Kamis (11/4), banjir yang terjadi di wilayahnya itu sudah rutin dan menjadi agenda tahunan.

"Salah satunya akibat saluran air yang tersumbat, sehingga air tidak bisa langsung terbuang ke laut," katanya di Sidoarjo.

Ia mengatakan, akibat kejadian itu banyak di antara pengendara sepeda motor yang terjebak banjir sehingga kendaraan yang dikendarainya mogok.

"Kalau nekad menerjang, ya risikonya mogok," katanya.

Ia mengatakan, kawasan Berbek, memang tergolong parah karena ketinggian air cukup tinggi, bahkan di beberapa titik bisa lebih dari 70 centimeter.

"Kondisi ini menyebabkan kawasan Berbek terutama akses jalan dari Waru ke Surabaya tergenang air," katanya.

Hal yang sama disampaikan oleh Lilik Rahmawati, warga Sepanjang mengaku sangat sedih lantaran sepeda motornya mogok, sehingga dirinya tidak bisa bekerja.

"Karena sepeda motor mogok akhirnya tidak bisa masuk kerja. Berharap jalan yang menjadi langganan banjir ini segera ada solusi dari Pemkab Sidoarjo," katanya.

Dari informasi yang berhasil dihimpun banjir juga terjadi di perumahan Tropodo.

Sementara, Plt Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (PU BMSDA) Sidoarjo Sunarti Setyaningsih saat dikonfirmasi terkait dengan saluran air yang diduga menjadi salah satu penyebab banjir masih belum bisa terkonfimasi. (*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019