Perwakilan BBKSDA buru-buru meninggalkan tim gabungan saat pemeriksaan tunggak-tunggak pohon sonokeling yang hilang dicuri di kawasan rumija Blitar-Tulungagung-Trenggalek, karena mendapat informasi adanya pergerakan tujuh truk mengangkut kayu sonokeling lain menuju arah Malang.

"Tadi tim polhut dari BBKSDA Kediri memang izin meninggalkan tim gabungan terlebih dulu, sebelum pukul 12.00 WIB, karena mendapat informasi adanya pergerakan kayu sonokeling dari wilayah Tulungagung menuju arah Malang," kata pejabat UPT Dinas Kehutanan Provinsi Jatim untuk seksi wilayah Gresik, Sukarno dikonfirmaai usai rapat evaluasi tim gabungan di Cabang Dinas Kehutanan Jatim di Tulungagung, Selasa (9/4).

Kabar pergerakan kayu sonokeling dalam jumlah besar itu masuk ke telinga tim gabungan berkat laporan tim pemantau peredaran kayu BBKSDA, yang di sebar di daerah-daerah.

Muncul dugaan-dugaan upaya pengangkutan kayu-kayu sonokeling berdiameter besar menggunakan tujuh armada truk nopol Trenggalek itu sebagai upaya penghilangan barang bukti.

Dugaan awal, kayu sonokeling itu bisa jadi hasil penebangan di kawasan rumija yang hilang karena berdiameter di atas 50 meter bahkan ada yang mencapai 1 meter.

"Kayu sonokeling yang berdiameter besar di kebun atau hutan sekalipun sekarang jarang ditemui. Bahkan mungkin nyaris tidak ada. Lha ini kok ada puluhan batang sonokeling diameter lebar yang diduga berusia belasan tahun tiba-tiba dia angkut ke luar daerah. Jadi ya harus dikejar," kata Dinamisator JPIK pusat, Mochammad Ichwan menimpali.

Tak mau kehilangan jejak dan mata rantai kasus, Sukarno lalu meminta Kepala BBKSDA Kediri yang hadir untuk melakukan pengejaran.

"Saat itu juga dikejar, setelah terlebih dulu laporan ke atasannya tentu," ucapnya.

Polhut BBKSDA lalu meluncur ke arah Malang setelah terlebih dulu berkoordinasi dengan jajaran Polres Malang untuk melakukan pemeriksaan intensif ke sopir dan pemilik kayu sonokeling tersebut.

"Infonya hari ini sedang dilakukan penyidikan mendalam di Polres Malang," katanya.

Ichwan dan Sukarna mendapat informasi sementara bahwa kayu sonokeling yang diangkut ke Surabaya itu selanjutnya akan dikirim ke Boyolali.

"Kami belum menyatakan pasti, tapi patut dicurigai Kasus pencurian kayu sonokeling di kawasan rumija Tulungagung-Blitar dan Tulungagung-Trenggalek itu sindikasi penjualannya juga ke Boyolali. Rute pengangkutan dibuat acak untuk modus pengaburan saja," ujar Ichwan.

Hasil sementara, informasi yang diterima tim gabungan, ipuluhan batang kayu sonokeling yang dijual itu tidak ada dokumen bukti-bukti angkut dan izin penebangan.

"Kami masih menunggu bagaimana hasil penyidikan teman-teman Polres Malang. Kami perlu tahu dari mana kayu-kayu itu didapat," katanya. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019