PT Bank Negara Indonesia (Tbk) berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, menggelar Kelas Kreatif BUMN yang diikuti oleh seribu pelajar dan santri serta kaum anak muda di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.

Direktur Teknologi Informasi dan Informasi BNI, Dadang Setiabudi mengemukakaan Kelas Kreatif ini merupakan ikhtiar BUMN mendorong semangat kewirausahaan berbasis ekonomi kreatif di kalangan milenial.

"Kelas ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi generasi milenial menghadapi persaingan global melalui pembelajaran berbasis keterampilan hidup atau (life-skilled based education)," ujarnya.

Menurutnya, ada empat kelas yang dibuka sesuai tren kewirausahaan kreatif yang sedang berkembang, yaitu bisnis dan digital marketing "make-up" atau kecantikan dan fotografi.

Semua kelas menghadirkan para pakar dan praktisi di bidangnya, misalnya kopi mendatangkan praktisi dari PTPN XII yang telah banyak mengekspor kopi ke Eropa.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, kolaborasi dengan BUMN ini didasari pada visi untuk melahirkan sebanyak mungkin generasi baru pengusaha.

"Dalam praktik dunia usaha termasuk para konglomerat, ada pengusaha yang lahir by nasab, artinya kakek-neneknya memang pengusaha, jadi anak itu cuma mewarisi, ini 'family busines', alu ada yang jadi pengusaha by nasib, karena kepepet, kalau enggak nekat enggak makan," ujarnya.

Anas menambahkan, kolaborasi ini tidak berhenti hanya pelatihan, tapi juga dirangkai dalam berbagai program.

"Karena visinya adalah melahirkan pengusaha 'by design', programnya berkelanjutan. Banyuwangi punya banyak program itu, mulai kompetisi business plan pertanian, kolaborasi dengan startup ritail Warung Pintar, hingga pendampingan santripreneur kopi bersama PTPN XII dan salah satu bank BUMN," paparnya.

Dalam gelaran Kelas Kreatif BUMN di Pendopo Kabupaten Banyuwangi ini, Pewarta Foto LKBN Antara Biro Jawa Timur, Zabur Karuru juga hadir menjadi pemateri Kelas Foto Jurnalis yang diikuti puluhan peserta dari santri, pelajar, mahasiswa, umum dan komunitas foto.

Zabur (panggilan akrab), memberikan teknik dasar fotografi mulai dari "angle" pengambilan foto, membuat keterangan (caption) foto, serta pengenalan foto jurnalistik dan mengenali perbedaan foto hoaks yang selama ini beredar di media sosial.

Ia juga menjelaskan tentang perbedaan kamera DSLR dan kamera handphone yang sering digunakan kalangan anak muda dalam setiap mengabadikan gambar (foto).

"Kekuatan DSLR dan handphone berbeda, dan dimensi warna lebih kuat DSLR dan kualitas gambar dicetak sebesar apapun tidak akan pecah, sedangkan lensa handphone terbatas," kata Zabur di sela mengisi pelatihan Kelas Foto Jurnalis, kepada wartawan. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019