DPRD Kota Surabaya merekomendasikan pedagang elektronik tetap berjualan meski pengelolaan Hi Tech Mall atau pusat penjualan elektronik terbesar di Jalan Kusuma Bangsa, Kota Surabaya, Jatim, oleh PT Sasana Boga berakhir pada 1 April 2019.
Ketua DPRD Surabaya Armuji, di Surabaya, Senin, mengatakan pada 1 April 2019, pengelolaan Hi Tech Mall akan berpindah dari PT Sasana Boga kepada pemiliknya yakni Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
"Kami telah memberikan rekomendasi kepada Pemkot Surabaya agar pedagang tetap masih bisa berjualan dan berbekelanjutan serta tidak ada pengosongan. Itu yang menjadi komitmen kami," katanya.
Mengenai mekanismenya, politisi PDI Perjuangan ini menegaskan pihaknya akan berkoordinasi dan berkomunikasi lebih lanjut dengan Pemkot Surabaya terkait pemanfaatan Hi Tech Mall untuk 350 pedagang elektronik.
"Mudah-mudahan harapan kita semua bisa terwujud dengan baik, sehingga tidak terjadi keresahan di kalangan pedagang Hi Tech Mall," katanya.
Ketua Paguyuban Pedagang IT dan UMKM Hi Tech Mall, Rudi Abdullah mengatakan pihaknya berharap kepada para pedagang elektronik untuk tetap tenang karena persoalan tersebut sudah diperjuangkan DPRD Surabaya.
Namun, lanjut dia, apabila terjadi hal yang tidak inginkan pada 1 April nanti, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah antisipasi berupa pengamanan barang-barang milik pedagang agar tidak terjadi tindak kriminal pencurian.
Hanya saja, lanjut dia, pihaknya berpikiran positif terhadap Pemkot surabaya akan memperhatikan nasib para pedagang elektronik. "Bu wali kota sendiri sudah menyampaikan ke media masa bahwa akan menemui pedagang pada 1 April 2019," katanya.
Diketahui penggelolaan Hi Tech Mall oleh PT Sasana Boga berakhir pada 31 Maret 2019, sedangkan penyerahan gedung Hi Tech Mall berserta fasilitas pendukungnya diserahkan dalam kondisi kosong dan baik pada 1 April 2019.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya mengatakan pemkot akan menata ulang gedung Hi Tech Mall dengan memprioritaskan tempat tampil dan latihan kesenian daerah khas Surabaya seperti ludruk dan ketroprak yang selama ini berada di belakang gedung. Nantinya tempat latihan ludruk dan ketoprak akan diletakkan di depan gedung Hi Tech Mall.
"Sedangkan gedung yang belakang dan sisi utara akan disewa orang. Ini yang nantinya akan dibuat semacam mall untuk elektronik," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Ketua DPRD Surabaya Armuji, di Surabaya, Senin, mengatakan pada 1 April 2019, pengelolaan Hi Tech Mall akan berpindah dari PT Sasana Boga kepada pemiliknya yakni Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
"Kami telah memberikan rekomendasi kepada Pemkot Surabaya agar pedagang tetap masih bisa berjualan dan berbekelanjutan serta tidak ada pengosongan. Itu yang menjadi komitmen kami," katanya.
Mengenai mekanismenya, politisi PDI Perjuangan ini menegaskan pihaknya akan berkoordinasi dan berkomunikasi lebih lanjut dengan Pemkot Surabaya terkait pemanfaatan Hi Tech Mall untuk 350 pedagang elektronik.
"Mudah-mudahan harapan kita semua bisa terwujud dengan baik, sehingga tidak terjadi keresahan di kalangan pedagang Hi Tech Mall," katanya.
Ketua Paguyuban Pedagang IT dan UMKM Hi Tech Mall, Rudi Abdullah mengatakan pihaknya berharap kepada para pedagang elektronik untuk tetap tenang karena persoalan tersebut sudah diperjuangkan DPRD Surabaya.
Namun, lanjut dia, apabila terjadi hal yang tidak inginkan pada 1 April nanti, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah antisipasi berupa pengamanan barang-barang milik pedagang agar tidak terjadi tindak kriminal pencurian.
Hanya saja, lanjut dia, pihaknya berpikiran positif terhadap Pemkot surabaya akan memperhatikan nasib para pedagang elektronik. "Bu wali kota sendiri sudah menyampaikan ke media masa bahwa akan menemui pedagang pada 1 April 2019," katanya.
Diketahui penggelolaan Hi Tech Mall oleh PT Sasana Boga berakhir pada 31 Maret 2019, sedangkan penyerahan gedung Hi Tech Mall berserta fasilitas pendukungnya diserahkan dalam kondisi kosong dan baik pada 1 April 2019.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya mengatakan pemkot akan menata ulang gedung Hi Tech Mall dengan memprioritaskan tempat tampil dan latihan kesenian daerah khas Surabaya seperti ludruk dan ketroprak yang selama ini berada di belakang gedung. Nantinya tempat latihan ludruk dan ketoprak akan diletakkan di depan gedung Hi Tech Mall.
"Sedangkan gedung yang belakang dan sisi utara akan disewa orang. Ini yang nantinya akan dibuat semacam mall untuk elektronik," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019