Sebanyak 258 siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri 1, Kelurahan Penganjuran, Kabupaten Banyuwangi, selama empat hari mereka akan menjalani pendidikan karakter di perkampungan pelosok, Lingkungan Papring, Kecamatan Kalipuro.
Perjalanan menuju Kampung Papring membutuhkan waktu sekitar 1 jam, akses jalan yang menukik naik dan turun disertai kondisi jalan yang terjal membuat mobil angkutan kota seringkali macet dan harus mendinginkan mesin. Para siswa pun tidak sedikit yang berjalan kaki untuk mengurangi beban muatan.
Mereka yang biasa tinggal di kawasan perkotaan, akan menginap dan mengikuti aktivitas keseharian orang tua asuhnya di Desa Papring yang rata-rata bekerja sebagai penyadap karet, mencari rumput maupun berkebun kopi. Lokasi Kampung Papring, sendiri berada di perbatasan hutan Perhutani KPH Banyuwangi Utara.
Program kegiatan ekstrakulikuler yang diberi nama “Homestay” tersebut, bertujuan untuk mendidik karakter para siswa dalam hidup bermasyarakat, disana mereka harus menggunakan bahasa lokal yang rata-rata menggunakan bahasa Osing dan Madura sebagai bahasa sehari-hari.
Melalui program ini, masyarakat papring mempunyai harapan dengan adanya anak-anak kota yang tinggal di sini, dapat memberikan motivasi anak-anak papring agar mau melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Karena motivasi belajar dan bersekolah di Papring masih terbilang kurang, setelah lulus dari pendidikan Sekolah Dasar (SD) banyak yang memilih bekerja dan kemudian menikah. (*)
Video Oleh Budi Candra Setya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Perjalanan menuju Kampung Papring membutuhkan waktu sekitar 1 jam, akses jalan yang menukik naik dan turun disertai kondisi jalan yang terjal membuat mobil angkutan kota seringkali macet dan harus mendinginkan mesin. Para siswa pun tidak sedikit yang berjalan kaki untuk mengurangi beban muatan.
Mereka yang biasa tinggal di kawasan perkotaan, akan menginap dan mengikuti aktivitas keseharian orang tua asuhnya di Desa Papring yang rata-rata bekerja sebagai penyadap karet, mencari rumput maupun berkebun kopi. Lokasi Kampung Papring, sendiri berada di perbatasan hutan Perhutani KPH Banyuwangi Utara.
Program kegiatan ekstrakulikuler yang diberi nama “Homestay” tersebut, bertujuan untuk mendidik karakter para siswa dalam hidup bermasyarakat, disana mereka harus menggunakan bahasa lokal yang rata-rata menggunakan bahasa Osing dan Madura sebagai bahasa sehari-hari.
Melalui program ini, masyarakat papring mempunyai harapan dengan adanya anak-anak kota yang tinggal di sini, dapat memberikan motivasi anak-anak papring agar mau melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Karena motivasi belajar dan bersekolah di Papring masih terbilang kurang, setelah lulus dari pendidikan Sekolah Dasar (SD) banyak yang memilih bekerja dan kemudian menikah. (*)
Video Oleh Budi Candra Setya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019