Pemadam Kebakaran (Damkar) Bojonegoro, Jawa Timur, kini menjadi ajang wisata edukasi bagi siswa untuk belajar cara menangani musibah kebakaran, dengan harapan masyarakat bisa tanggap ketika terjadi musibah itu. 

Petugas Dinas Damkar Bojonegoro Sri Kusmiati, Selasa mengemukakan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bojonegoro, sejak 1 Januari 2019 sudah memperoleh kunjungan 27 lembaga pendidikan PAUD/TK, pramuka. 

"Ada juga pihak lainnya yang datang untuk melakukan wisata edukasi terkait kebakaran. Pramuka juga pihak lainnya datang untuk melakukan wisata edukasi terkait kebakaran," katanya di Bojonegoro. 

Menurut dia, untuk saat ini sudah ada delapan lembaga pendidikan yang mendaftar untuk wisata edukasi pada dinas damkar sampai April. 

"Rata-rata dari siswa PAUD/TK, tapi ada juga karyawan RS. Sesuai ketentuan RS juga harus menyediakan alat pemadam kebakaran," katanya.

Para siswa yang datang untuk wisata edukasi, lanjut dia, pada 2019 ada kecenderungan meningkat dibandingkan lembagai pendidikan juga pihak lainnya pada 2018 dengan jumlah 58 lembaga.

"Baru tiga bulan berjalan sudah ada 27 lembaga pendidikan yang datang untuk wisata edukasi," ucapnya.

Menurut dia, para siswa yang mengikuti wisata edukasi memperoleh materi terkait kebakaran dari mulai pengenalan api, mobil pemadam kebakaran, termasuk menyelamatkan diri kalau terjadi kebakaran selain juga cara memadamkan kebakaran dengan air.

Materi lainnya, para siswa diberi gambaran kalau mendengar lonceng mobil pemadam kabakaran berbuci kalau di jalan harus segera menepi.

"Para siswa praktik langsung memadamkan api dengan air, termasuk menyelamatkan diri kalau terjadi kebakaran dengan cara menutup hidung dan berjalan menjauhi api dengan cara merapat ke tembok," kata dia. 

Bagi siswa PAUD/TK, kata dia, biasanya diajak berkeliling dengan naik kendaraan mobil pemadam kebakaran, tapi hanya mengambil lokasi di sekitar jalanan di seputaran kantor dinas damkar.

"Hanya siswa PAUD dan TK yang diajak naik kendaraan mobil pemdam kebakaran," katanya.

Selain datang untuk wisata edukasi kebakaran, lanjut dia, para siswa dari berbagai lembaga pendidikan itu sesuai permintaan juga memperoleh materi  kebencanaan dengan pemberi materi dari jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro.

Menurut Pelaksana Tugas Kepala BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia, para siswa memperoleh berbagai materi kebencanaan, mulai banjir Bengawan Solo, banjir bandang, juga bencana lainnya yang biasa melanda daerah setempat.

"Para siswa juga memperoleh materi cara kerja BPBD dalam menangani bencana," ucapnya. (*)
 

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019