Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyebut pembangunan jembatan baru, yakni jembatan brawijaya di Kota Kediri, Jawa Timur, sangat bermanfaat salah satunya berhasil mengurai kemacetan di kota ini.

"Jembatan ini memang pada prinsipnya untuk mengurai kemacetan di Kediri, supaya perekonomian tumbuh maksiaml, kemacetan bis dikendalikan tidak terlalu macet," katanya saat peresmian Jembatan Brawijaya di Kediri, Senin. 

Ia mengatakan, pembangunan jembatan ini memang dimulai era Wali Kota sebelumnya. Saat itu, dirinya masih menjadi Wakil Wali Kota Kediri mendampingi Samsul Ashar. Pembangunan sudah berjalan, namun terhenti karena ada kendala hukum.

Pihaknya merasa terpacu ingin melanjutkan kembali pembangunan jembatan baru itu, sebab dinilai memberikan dampak yang positif. Jembatan itu sudah terhubung antara barat dan timur, namun belum beroperasi.

Dirinya akhirnya mengirimkan surat ke Presiden, serta berbagai pihak lainnya meminta izin agar pembangunan jembatan bisa dilanjutkan. 

"4,5 tahun lalu saya surati Presiden, melanjutkan proyek tapi proses panjang. Saya kirim surat hingga tiga kali, dirapatkan di kementerian, saya dibantu banyak pihak termasuk kejaksanaan, mabes, sehingga jembatan ini bisa dilanjutkan. Jika mangkrak setiap orang yang lalu lalang sedih, jembatan sudah tersambung tapi masih belum bisa dipakai, masih banyak besi, " ujar dia.

Ia juga menambahkan, kini masyarakat juga semakin terbantu. Dengan jembatan baru, bisa menekan biaya operasional. Jembatan lama karena usianya sudah 150 tahun, dibatasi untuk pemanfaatan jalurnya dimana yang diizinkan adalah kendaraan roda dua.

Penyelesaian pembangunan jembatan baru itu dilakukan bisa diselesaikan di Desember 2018. Pada 24 Desember 2018 dilakukan uji coba dan ternyata sangat bermanfaat untuk mengurai kemacetan. Dirinya berharap, masyarakat ikut menjaga jembatan baru ini, agar bisa bermanfaat terus. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Kediri Sunyata mengungkapkan pekerjaan penyelesaian pembangunan jembatan baru ini memang bisa maju dari jadwal dan semuanya berjalan lancar. Harusnya pekerjaan berakhir pada 26 Desember 2018, nyatanya pada 21 Desember 2018 bisa selesai.

"5 Juli 2018 tanda tangan kontrak pekerjaan dan dimulai lagi dan berakhir pada 26 Desember, namun bisa dipercepat 21 Desember 2018, sehingga 24 Desember dilakukan uci coba, alhamdulillah semua berjalan lancar. Lalu lintas terurai, mengatasi kemacetan di alun-alun," kata dia.

Pembangunan jembatan itu menggunakan dana dari APBD Kota Kediri. Secara total anggaran yang telah digunakan adalah lebih dari Rp61 miliar. Dana itu untuk pembangunan jembatan sekaligus berbagai keperluan jembatan lainnya.

"Dengan jembatan baru ini pertumbuhan di Kediri akan lebih meningkat," kata Sunyata.  (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019