Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Palang Merah Indonesia (PMI) Jember mendirikan dapur umum untuk ratusan korban banjir yang berada di Desa Wonoasri, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu.
"Dapur umum sangat diperlukan untuk menyuplai makanan korban banjir karena genangan banjir juga belum surut," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo di Jember, Minggu malam.
Sebanyak 260 rumah warga yang tersebar di tiga rukun warga (RW) di Dusun Kraton, Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember terendam banjir dengan ketinggian air 60 centimeter hingga 1 meter akibat hujan deras yang mengguyur di kawasan hulu hingga menyebabkan luapan Sungai Gladak membanjiri permukiman warga.
"Kami juga sudah mendistribusikan makanan nasi bungkus kepada korban banjir dengan menggunakan perahu karet karena warga tidak bisa memasak dan memenuhi kebutuhan makan pada hari ini," tuturnya.
Ia menjelaskan sebagian besar warga Dusun Kraton menolak dievakuasi ke tempat yang aman dengan berbagai alasan, sehingga BPBD Jember memprioritaskan warga lanjut usia (lansia), perempuan, dan anak-anak untuk dibawa ke posko bencana yang berada di Balai Desa Kraton atau tempat aman di sekitar rumah warga yang tidak terendam banjir.
"Dapur umum didirikan di posko bencana dan kebutuhan makanan korban banjir akan disuplai dari sana. Kami berharap warga yang rumahnya terendam banjir dengan ketinggian air hingga 1 meter bersedia dievakuasi ke tempat yang aman demi keselamatan korban dan keluarganya," ujarnya.
Sementara Wakil Ketua II PMI Jember Mamang Pratidina mengatakan pihaknya membantu BPBD Jember untuk mendirikan dapur umum di posko bencana karena hujan deras masih mengguyur kawasan hulu di Sanenrejo dan Curahnongko, sehingga banjir juga belum surut.
"Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan BPBD Jember untuk menurunkan tangki air siap minum kepada korban banjir karena mereka tidak bisa mendapatkan kebutuhan air bersih akibat sumurnya terendam banjir," katanya.
PMI Jember, lanjut dia, juga mempersiapkan program "Water Sanitation and Hygiene" (WASH), kemudian membantu membersihkan sumur-sumur warga yang terendam banjir dan mempersiapkan pelayanan kesehatan bagi warga korban banjir, apabila dibutuhkan sewaktu-waktu.
"Distribusi makanan dan kebutuhan air bersih menjadi prioritas utama yang harus disediakan bagi korban banjir, sehingga PMI Jember akan bekerja secara optimal menyediakan kebutuhan mereka dan obat-obatan, apabila diperlukan," ujarnya.
Hujan deras masih mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Jember hingga Minggu malam, sehingga BPBD Jember mengimbau kepada masyarakat yang berada di bantaran sungai untuk siaga dan waspada, apabila debit air sungai naik sewaktu-waktu dan meluber ke permukiman warga.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Dapur umum sangat diperlukan untuk menyuplai makanan korban banjir karena genangan banjir juga belum surut," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo di Jember, Minggu malam.
Sebanyak 260 rumah warga yang tersebar di tiga rukun warga (RW) di Dusun Kraton, Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember terendam banjir dengan ketinggian air 60 centimeter hingga 1 meter akibat hujan deras yang mengguyur di kawasan hulu hingga menyebabkan luapan Sungai Gladak membanjiri permukiman warga.
"Kami juga sudah mendistribusikan makanan nasi bungkus kepada korban banjir dengan menggunakan perahu karet karena warga tidak bisa memasak dan memenuhi kebutuhan makan pada hari ini," tuturnya.
Ia menjelaskan sebagian besar warga Dusun Kraton menolak dievakuasi ke tempat yang aman dengan berbagai alasan, sehingga BPBD Jember memprioritaskan warga lanjut usia (lansia), perempuan, dan anak-anak untuk dibawa ke posko bencana yang berada di Balai Desa Kraton atau tempat aman di sekitar rumah warga yang tidak terendam banjir.
"Dapur umum didirikan di posko bencana dan kebutuhan makanan korban banjir akan disuplai dari sana. Kami berharap warga yang rumahnya terendam banjir dengan ketinggian air hingga 1 meter bersedia dievakuasi ke tempat yang aman demi keselamatan korban dan keluarganya," ujarnya.
Sementara Wakil Ketua II PMI Jember Mamang Pratidina mengatakan pihaknya membantu BPBD Jember untuk mendirikan dapur umum di posko bencana karena hujan deras masih mengguyur kawasan hulu di Sanenrejo dan Curahnongko, sehingga banjir juga belum surut.
"Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan BPBD Jember untuk menurunkan tangki air siap minum kepada korban banjir karena mereka tidak bisa mendapatkan kebutuhan air bersih akibat sumurnya terendam banjir," katanya.
PMI Jember, lanjut dia, juga mempersiapkan program "Water Sanitation and Hygiene" (WASH), kemudian membantu membersihkan sumur-sumur warga yang terendam banjir dan mempersiapkan pelayanan kesehatan bagi warga korban banjir, apabila dibutuhkan sewaktu-waktu.
"Distribusi makanan dan kebutuhan air bersih menjadi prioritas utama yang harus disediakan bagi korban banjir, sehingga PMI Jember akan bekerja secara optimal menyediakan kebutuhan mereka dan obat-obatan, apabila diperlukan," ujarnya.
Hujan deras masih mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Jember hingga Minggu malam, sehingga BPBD Jember mengimbau kepada masyarakat yang berada di bantaran sungai untuk siaga dan waspada, apabila debit air sungai naik sewaktu-waktu dan meluber ke permukiman warga.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019