Turap di struktur fondasi jembatan nasional di Ngujang, Tulungagung, Jawa Timur ambrol dan rusak parah akibat gerusan air buangan banjir dari dalam kota setempat.

Informasi dari warga sekitar, Katenan, Jumat, menyebutkan struktur turap setinggi lima meter itu retak sejak setengah bulan terakhir, karena drainase dari dalam kota rusak di ujung pembuangan. Struktur drainase terputus.

Akibatnya, air pembuangan dari banjir dalam kota keluar dan meluber di "leher" saluran dan menggerus struktur turap serta lapisan tanah di bawahnya.

"Puncaknya terjadi dua hari lalu. Saat curah hujan tinggi dan aliran air di drainase sangat deras. Gerusan air yang keluar menyebabkan 'plengseng' (turap) ambrol hingga sepanjang tujuh meter lebih," katanya.

Kabar rusaknya struktur turap Jembatan Ngujang yang menjadi urat nadi jalur penghubung Kabupaten Tulungagung, Kediri dan Blitar itu pun menyebar dan viral di media sosial.

Banyak warganet, khususnya warga Tulungagung maupun yang beraktivitas ke Tulungagung, khawatir dengan standar keselamatan jembatan.

"Kami tadi sampai tanya dulu apakah jalur ke Tulungagung bisa dilalui. Karena informasi di medsos, Jembatan Ngujang rusak, ada plengseng yang ambrol," ujar Nanin, warga Nganjuk yang berniat ke Tulungagung.

Pelaksana Tugas Bupati Tulungagung Maryoto Bhirowo mengatakan sudah memeriksa langsung kondisi kerusakan turap jembatan itu dan melaporkan ke Balai Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Nasional.

"Analisa teknisnya kerusakan itu tidak sampai memengaruhi kekuatan jembatan. Artinya tidak bahaya, tapi kami sudah informasikan kasus ini ke BBPJN untuk ditindaklanjuti. Katanya sih akan diperbaiki, meski tidak berbahaya," katanya.

Kendati begitu, Maryoto tetap mengoordinasikan hal itu dengan Kapolres Tulungagung AKBP Tofik Sukendar yang saat itu bersamanya untuk memastikan keamanan dan keselamatan pengendara saat melintasi Jembatan Ngujang.

"Kami minta bantuan Pak Kapolres untuk membantu mengatur, menjaga keselamatan arus lalu lintas yang melewati jembatan tersebut," kata Mbah To, demikian Maryoto biasa disapa.

Kapolres Tofik menyetujui permintaan tersebut. Dia akan meminta jajaran satlantas untuk terus memantau dan mengevaluasi kondisi turap Jembatan Ngujang.

"Kami dari pihak kepolisian intinya siap mem-'backup' pemerintah kabupaten maupun provinsi, mungkin saran kami untuk segera menindaklanjuti laporan terkait kerusakan Jembatan Ngujang agar tidak membahayakan keselamatan pengendara yang melintas di atasnya," kata dia. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019