Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, mendistribusikan sebanyak 171 paket sembako kepada warga yang menjadi terdampak banjir bandang di Desa Gondang, Senganten dan Sambongrejo, Kecamatan Gondang, Minggu (3/3).

"Banjir bandang hanya berlangsung sekitar 1 jam disebabkan meluapnya Kali Pacal, kemudian air surut," kata Kasi Pencegahaan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro MZ. Budi Mulyono di Bojonegoro, Senin.

Sebelum banjir bandang melanda, lanjut dia, di wilayah setempat terjadi hujan deras, yang mengakibatkan Kali Pacal tidak mampu menampung air hujan. "Dan lagi kawasan hutan di daerah setempat juga sudah gundul," tambahnya.

Dari laporan yang diterima BPBD mencatat, banjir bandang akibat meluapnya Kali Pacal sehari lalu mengakibatkan permukiman warga di Desa Gondang, Senganten, dan Sambongrejo, Kecamatan Gondang, terendam air dengan ketinggian sekitar 50 centimeter.

"Ada 171 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir bandang di tiga desa itu, tetapi warga tidak ada yang mengungsi karena banjir langsung surut," katanya.

Meskipun demikian, menurut dia, sebanyak 171 KK warga di tiga desa itu memperoleh paket sembako, karena warga yang terdampak banjir bandang belum bisa bekerja.

Sembako yang didistribusikan berisi bahan makanan, antara lain beras 5 kilogram, kecap, mie instan, dan juga makanan siap saji.

"Warga terdampak bencana banjir bandang terbanyak di Desa Gondang," kata dia.

Bersamaan dengan itu, kata dia, di Desa Sambongrejo, Kecamatan Gondang, juga terjadi tanah longsor sepanjang 20 meter dengan tinggi 2 meter. Tanah longsor itu merupakan pondasi di rumah milik Siswoko, yang kemudian menimpa rumah milik Suwito hingga rusak.

"Rumah Suwito rusak disebabkan tertimpa longsoran tanah pondasi di rumah Siwoko," ucapnya menambahkan.

Ia mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan, karena selama musim hujan daerahnya rawan tanah longsor, selain rawan terjadi banjir bandang.

"BPBD mengirimkan surat kepada semua camat agar meningkatkan kewaspadaan dalam menghacapai ancaman bencana banjir, tanah longsor, petir dan angin kencang," kata dia menegaskan.

Pelaksana Tugas Kepala BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia pada kesempatan sebelumnya menjelaskan, di Bojonegoro sudah terjadi beberapa kali banjir bandang, namun Bengawan Solo belum meluap selama musim hujan tahun ini. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019