Dewan Pengarah Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) Emil Elestianto Dardak menyebut pembangunan di Indonesia bergerak nyata selama empat tahun terakhir di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya berbicara di sini bukan sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur, melainkan atas nama pribadi sebagai warga Jawa Timur ber- KTP Trenggalek," katanya saat berkampanye untuk pemenangan pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo - Ma'ruf Amin di Surabaya, Sabtu.
Mantan Bupati Trenggalek itu memaparkan pembangunan selama empat tahun terakhir di masa Presiden Jokowi tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Indonesia yang tinggal di perkotaan, melainkan juga telah dirasakan oleh masyarakat di pedesaan hingga pesisir pantai.
"Pembangunan di Indonesia mulai berdaulat, kokoh di Samudera Hindia menjadi poros maritim dunia," ucapnya.
Dia mencontohkan para pengrajin yang tinggal di desa-desa wilayah Kabupaten Trenggalek kini sudah bisa "Go International" melalui jalur-jalur yang dibuka oleh pemerintah pusat.
"Masyarakat desa dulu cuma bisa berangan-angan dan bermimpi seandainya ada jembatan sehingga akses menuju perkotaan lancar. Hari ini angan-angan itu sudah terwujud. Melalui program dana desa mereka sudah bisa membangun jembatan dan memperbaiki akses jalan. Masyarakat desa juga bisa merasakan pelayanan kesehatan yang bersih," katanya.
Menurut dia untuk melakukan pembangunan di berbagai pelosok tanah air butuh pengorbanan yang besar dari seorang pemimpin negara, di antaranya dengan menegakkan pemerintahan yang bersih, serta mengalihkan anggaran dari satu tempat ke tempat yang lain.
"Indonesia besar karena bersatunya cita-cita masyarakat yang benci kolonialisme. Tugas seorang presiden adalah menyatukan bangsa dari Sabang sampai Merauke. Saya berbicara nyata bahwa Indonesia selama empat tahun terakhir di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi telah menuju ke arah yang benar," ucap peraih gelar doktor termuda di bidang ekonomi pembangunan dari Universitas Ritsumeikan Asia Pacific, Jepang, itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Saya berbicara di sini bukan sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur, melainkan atas nama pribadi sebagai warga Jawa Timur ber- KTP Trenggalek," katanya saat berkampanye untuk pemenangan pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo - Ma'ruf Amin di Surabaya, Sabtu.
Mantan Bupati Trenggalek itu memaparkan pembangunan selama empat tahun terakhir di masa Presiden Jokowi tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Indonesia yang tinggal di perkotaan, melainkan juga telah dirasakan oleh masyarakat di pedesaan hingga pesisir pantai.
"Pembangunan di Indonesia mulai berdaulat, kokoh di Samudera Hindia menjadi poros maritim dunia," ucapnya.
Dia mencontohkan para pengrajin yang tinggal di desa-desa wilayah Kabupaten Trenggalek kini sudah bisa "Go International" melalui jalur-jalur yang dibuka oleh pemerintah pusat.
"Masyarakat desa dulu cuma bisa berangan-angan dan bermimpi seandainya ada jembatan sehingga akses menuju perkotaan lancar. Hari ini angan-angan itu sudah terwujud. Melalui program dana desa mereka sudah bisa membangun jembatan dan memperbaiki akses jalan. Masyarakat desa juga bisa merasakan pelayanan kesehatan yang bersih," katanya.
Menurut dia untuk melakukan pembangunan di berbagai pelosok tanah air butuh pengorbanan yang besar dari seorang pemimpin negara, di antaranya dengan menegakkan pemerintahan yang bersih, serta mengalihkan anggaran dari satu tempat ke tempat yang lain.
"Indonesia besar karena bersatunya cita-cita masyarakat yang benci kolonialisme. Tugas seorang presiden adalah menyatukan bangsa dari Sabang sampai Merauke. Saya berbicara nyata bahwa Indonesia selama empat tahun terakhir di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi telah menuju ke arah yang benar," ucap peraih gelar doktor termuda di bidang ekonomi pembangunan dari Universitas Ritsumeikan Asia Pacific, Jepang, itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019