Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengajak masyarakat untuk melakukan aksi "diet" kantong plastik karena sampah plastik saat ini menjadi permasalahan global.

Dalam keterangan tertulis diterima Antara di Banyuwangi, Jumat, Bupati Anas mengemukakan saat ini sampah plastik telah menjadi permasalahan global yang menjadi perhatian nasional dan dunia, dan Banyuwangi ingin turut berkontribusi mengatasi isu tersebut dengan memulai langkah pengurangan penggunaan kantong plastik.

"Kami menyadari kalau harus meninggalkan penggunaan kantong plastik sepenuhnya mungkin masih sulit, dan tidak mungkin juga semua sampah plastik di daur ulang, pengurangan adalah kuncinya. Semua pihak harus berperan aktif dalam mewujudkannya," kata Bupati Anas.

Berdasarkan data BPS, kata dia, sampah plastik Indonesia mencapai 64 ton per tahun, Indonesia juga menduduki nomor dua di dunia sebagai penyumbang sampah plastik terbesar di laut.

Sedangkan di Banyuwangi sendiri, lanjut dia, berdasar hasil studi lingkungan komponen sampah warga terdiri atas sampah plastik 25 persen dan 75 persen sampah organik.

"Meski demikian bukan berarti kami peduli pada pengurangan sampah plastik, karena kami memiliki garis pantai terpanjang di Jawa Timur, yang mencapai 175 km. Ini yang perlu diwaspadai jangan sampai Banyuwangi menjadi penyumbang sampah plastik bagi Indoensia," tuturnya.

Bupati Anas yakin sekaligus berharap, masyarakat bisa mengurangi penggunaan kantong plastik secara bertahap, karena banyak alternatif penggunaan kantong selain plastik seperti tas kain, keranjang belanja yang bisa dipakai berulang kali, akan tetapi yang terpenting perlu dibangun mindset masyarakat untuk lebih peduli pada lingkungan.

"Kami berharap adanya kesadaran warga, mari kita semua memulai dari diri sendiri dan keluarga, minimal mengganti kantong plastik dengan kantong yang lebih ramah lingkungan seperti membawa tas dari rumah saat belanja, biasakan juga anak-anak kita dan kita sendiri membawa wadah minum yang bisa diisi ulang, aksi ini sangat berarti untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan bagi anak cucu kita nanti," kata Anas.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Banyuwangi, Husnul Chotimah dalam SE Bupati tentang Pengurangan Pengunaan Kantong Plastik, ada beberapa imbauan yang dikeluarkan, seperti  membatasi penggunaan wadah minum sekali pakai dan melakukan daur ulang sampah plastik baik secara mandiri atau menunjuk pihak lain yang berkompeten.

"Bupati juga mewajibkan pengusaha retail untuk  memasang spanduk imbauan di area usahanya yang mengarah pada pengurangan penggunaan kantong plastik dan apabila mendesak warga diimbau untuk mengunakan tas belanja plastik yang mudah terurai dengan standar SNI," ujarnya.

Surat edaran tersebut, menurut Husnul, telah disebarkan ke berbagai instansi pemerintah dan perkantoran di Banyuwangi, dan imbauan itu juga disosialisasikan kepada warga melalui kader-kader PKK tingkat kecamatan hingga desa.

Ia menambahkan, untuk menyosialisasikan secara masif SE ini, pihaknya akan menggelar "Creative Recycled" pada 16 Juli 2019 dengan berbagai acara akan digelar untuk kampanye pengurangan sampah terutama sampah plastik.

"Rencananya akan diisi acara yang menarik, mulai sosialisasi tentang bahaya sampah plastik dan cara pengurangannya, anak-anak juga kami ajak bermain mendesain sampah plastik yang sudah ada. Kampanye ini harus dinulai dari anak kecil, agar ke depan bisa menjadi gaya hidup," paparnya.

Sebelumnya, ajakan "diet kantong plastik"  disampaikan oleh Bupati Anas melalui surat edaran (SE) tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik yang dikeluarkan pada pertengahan februari 2019. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019