Sejumlah pengembang yang menanamkan investasinya di bidang properti di wilayah Jawa Timur, kini mulai membidik segmen properti milenial dengan lokasi yang tidak jauh dari Surabaya.

Managing Director Shoji Land Eddy Tjawinoto dikonfirmasi di Surabaya, Jumat, mengakui bahwa di era sekarang pengembang harus menyadari bahwa sektor properti banyak didorong segmen milenial.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata milenial berkaitan dengan milenium atau generasi yang lahir di antara tahun 1980-an dan 2000, dengan ciri kehidupan generasi yang tidak dapat dilepaskan dari teknologi informasi, terutama internet atau media daring.

"Di sekitar Surabaya, Gresik dan Sidoarjo yang pas sebagai alternatif tempat tinggal nyaman dan terjangkau. Gresik secara industri cukup hot, karena kebutuhan hunian juga besar. Tapi kalau infrastruktur, Sidoarjo lebih siap menampung perumahan-perumahan baru, di mana kelas menengah banyak dan membutuhkan tempat dengan harga terjangkau,'' katanya.

Ia mengatakan, kompetisi properti di segmen tersebut sangat ketat sehingga mendorong para pengembang untuk menyiapkan konsep yang sesuai dengan target pasar yang dipilih.

"Kami Podo Joyo Mahsyur melalui proyek Shoji Land kini membidik segmen milenial itu," katanya.

Ia mengatakan, brand image maupun konsep harus kuat, sebab hal juga menjadi pertimbangan milenial dalam membeli rumah, selain lokasi atau wilayah.

Brand Conceptor Shoji Land Evi Pringgodigdo menambahkan, segmen milenial memiliki kedekatan yang berbeda dengan generasi sebelumnya.

"Yang pertama soal harga, kedua lokasi, dan ketiga fungsi ruang. Saat ini milenial memiliki sudut pandang berbeda, mereka lebih ke arah lifestyle atau gaya hidup," katanya. 

Maka dari itu, kata dia, properti harus bisa menjawab tantangan itu, selain kebutuhan hunian, juga harus bisa mendukung gaya hidup para milenial.

"Nilai investasi masa depan juga menjadi totol ukur, jadi beli rumah saat ini bukan hanya untuk hari ini tapi bisa mendapatkan kenaikan value di masa depan,'' katanya.

Sebelumnya, Shoji Land mengembangkan hunian di Sidoarjo seluas sekitar 40 hektare. Pada tahap pertama, mereka mengembangkan 12 hektare, dan hingga kini sudah terjual sekitar 440 unit rumah, dengan mayoritas pembeli didominasi para milenial. (*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019