Pemerintah Jepang menganugerahi bintang tanda jasa kepada Ali Indranegara yang merupakan mantan karyawan Konsulat Jendral Jepang di Surabaya bagian penerangan dan pendidikan pada era 1970-1997.
"Pada waktu itu belum ada kursus Bahasa Jepang swasta di Surabaya sehingga Pak Ali mengelola kursus Bahasa Jepang di Pusat Penerangan Konjen Jepang saat itu," kata Konsul Jenderal Jepang di Surabaya Masaki Tani di acara penyerahan Anugerah Bintang Tanda Jasa di kantor Konjen Jepang di Surabaya, Rabu.
Selain itu, lanjut dia, Ali juga mempersiapkan guru-guru Bahasa Jepang untuk melayani peserta kursus. Adapun guru-guru handal bahasa Jepang di Surabaya merupakan alumni kursus tersebut.
Bahkan diketahui Jawa Timur merupakan daerah yang mempunyai jumlah pembelajar Bahasa Jepang terbanyak kedua di seluruh Indonesia. "Dapat saya katakan bahwa kursus Bahasa Jepang yang dirintis oleh Pak Ali itulah yang menjadi cikal bakal pendidikan bahasa Jepang di Jatim," ujarnya.
Bukan hanya bidang pendidikan Bahasa Jepang saja, kata dia, Ali Indranegara juga berkontribusi besar di bidang penerangan. Ali diketahui menjalin hubungan baik dengan para awak media.
Ali menciptakan suatu program kerja sama dengan salah satu radio swasta, Salvatore. Pada 1978, Ali memulai program pengenalan budaya Jepang secara rutin di radio Salvatore dengan judul "Sakura No Kuni Housou Fans Club".
"Pendekatan melalui radio untuk memperkenalkan budaya Jepang belum biasa sehingga mendapat apresiasi tinggi dari kantor pusat Kementerian Luar Negeri di Tokyo sebagai contoh menarik dan patut diteladani," katanya.
Sementara itu, Ali Indranegara mengaku bangga dan senang atas anugerah yang telah diberikan Pemerintah Jepang melalui Konsulat Jepang di Surabaya kepada dirinya.
"Yang pasti tidak saya duga saya diceritakan riwayat hidup saya di Konjen Jepang ini," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Pada waktu itu belum ada kursus Bahasa Jepang swasta di Surabaya sehingga Pak Ali mengelola kursus Bahasa Jepang di Pusat Penerangan Konjen Jepang saat itu," kata Konsul Jenderal Jepang di Surabaya Masaki Tani di acara penyerahan Anugerah Bintang Tanda Jasa di kantor Konjen Jepang di Surabaya, Rabu.
Selain itu, lanjut dia, Ali juga mempersiapkan guru-guru Bahasa Jepang untuk melayani peserta kursus. Adapun guru-guru handal bahasa Jepang di Surabaya merupakan alumni kursus tersebut.
Bahkan diketahui Jawa Timur merupakan daerah yang mempunyai jumlah pembelajar Bahasa Jepang terbanyak kedua di seluruh Indonesia. "Dapat saya katakan bahwa kursus Bahasa Jepang yang dirintis oleh Pak Ali itulah yang menjadi cikal bakal pendidikan bahasa Jepang di Jatim," ujarnya.
Bukan hanya bidang pendidikan Bahasa Jepang saja, kata dia, Ali Indranegara juga berkontribusi besar di bidang penerangan. Ali diketahui menjalin hubungan baik dengan para awak media.
Ali menciptakan suatu program kerja sama dengan salah satu radio swasta, Salvatore. Pada 1978, Ali memulai program pengenalan budaya Jepang secara rutin di radio Salvatore dengan judul "Sakura No Kuni Housou Fans Club".
"Pendekatan melalui radio untuk memperkenalkan budaya Jepang belum biasa sehingga mendapat apresiasi tinggi dari kantor pusat Kementerian Luar Negeri di Tokyo sebagai contoh menarik dan patut diteladani," katanya.
Sementara itu, Ali Indranegara mengaku bangga dan senang atas anugerah yang telah diberikan Pemerintah Jepang melalui Konsulat Jepang di Surabaya kepada dirinya.
"Yang pasti tidak saya duga saya diceritakan riwayat hidup saya di Konjen Jepang ini," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019