Sebanyak 20 mahasiswa asal Universitas Tokai, Jepang yang tergabung dalam program "The Student Workshops on Global Business in 2019" belajar membatik di Universitas Surabaya (Ubaya), Rabu.
Koordinator Internasional Program FBE Ubaya, Christina Rahardja Honantha mengatakan, kegiatan tersebut merupakan kerja sama antara Departemen Internasional dengan mendatangkan mahasiswa-mahasiswi Universitas Tokai, Jepang untuk diajak belajar bisnis, manajemen dan pariwisata di Indonesia.
"Ini salah satu upaya mengenalkan budaya, yakni dengan belajar membatik. Ini untuk memberikan pengalaman kepada mereka proses membatik, mewarna dan juga desain industri kreatif," kata Christina.
Christina mengatakan, 20 mahasiswa Jepang itu akan membatik dengan motif bunga sakura dan keluwih sebagai simbol pertukaran budaya antara Indonesia dan Jepang yang didapatkan selama program The Student Workshops on Global Business in 2019.
"Keluwih itu logonya Ubaya dan sakura itu bunga di Jepang yang dinobatkan bunga nasional. Keluwih itu ada artinya, kami ingin institusi yang punya visi, misi, integritas dan berilmu tinggi," ucapnya.
Salah satu mahasiswa asal Universitas Tokai, Jepang, Mina Wang mengaku cukup kesulitan saat membatik motif sakura dan keluwih.
"Membatik sangat susah buat kami. Ini pertama kali. Jika bisa saya akan mencobanya lagi," katanya.
Sementara itu, pengajar Universitas Tokai, Jepang, Hiroshi Nakagawa menuturkan program ini bagus untuk meningkatkan keberanian dan rasa percaya diri dari mahasiswa Jepang dalam mengenal budaya dan lingkungan baru.
"Selain belajar budaya, mahasiswa Jepang bisa belajar untuk lebih berani dan tidak menjadi malu jika bertemu dengan orang baru," ujar Hiroshi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Koordinator Internasional Program FBE Ubaya, Christina Rahardja Honantha mengatakan, kegiatan tersebut merupakan kerja sama antara Departemen Internasional dengan mendatangkan mahasiswa-mahasiswi Universitas Tokai, Jepang untuk diajak belajar bisnis, manajemen dan pariwisata di Indonesia.
"Ini salah satu upaya mengenalkan budaya, yakni dengan belajar membatik. Ini untuk memberikan pengalaman kepada mereka proses membatik, mewarna dan juga desain industri kreatif," kata Christina.
Christina mengatakan, 20 mahasiswa Jepang itu akan membatik dengan motif bunga sakura dan keluwih sebagai simbol pertukaran budaya antara Indonesia dan Jepang yang didapatkan selama program The Student Workshops on Global Business in 2019.
"Keluwih itu logonya Ubaya dan sakura itu bunga di Jepang yang dinobatkan bunga nasional. Keluwih itu ada artinya, kami ingin institusi yang punya visi, misi, integritas dan berilmu tinggi," ucapnya.
Salah satu mahasiswa asal Universitas Tokai, Jepang, Mina Wang mengaku cukup kesulitan saat membatik motif sakura dan keluwih.
"Membatik sangat susah buat kami. Ini pertama kali. Jika bisa saya akan mencobanya lagi," katanya.
Sementara itu, pengajar Universitas Tokai, Jepang, Hiroshi Nakagawa menuturkan program ini bagus untuk meningkatkan keberanian dan rasa percaya diri dari mahasiswa Jepang dalam mengenal budaya dan lingkungan baru.
"Selain belajar budaya, mahasiswa Jepang bisa belajar untuk lebih berani dan tidak menjadi malu jika bertemu dengan orang baru," ujar Hiroshi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019