Madiun (Antaranews Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyatakan saat ini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedono Madiun masih membutuhkan tambahan dokter spesialis seiring tingginya beban kerja di rumah sakit rujukan milik pemerintah provinsi tersebut.

"PR-nya itu ada banyak, tapi secara umum capaiannya sudah bagus. Satu yang penting, dokter-dokter spesialis itu belum tertarik (bertugas) di sini," ujar Wagub Emil saat melakukan kunjungan kerja ke RSUD dr Soedono Kota Madiun, Selasa (26/2).

Pihaknya mengaku tidak tahu alasannya, kenapa para dokter spesial enggan bertugas di RSUD dr Soedono Madiun. Padahal wilayah Madiun tergolong merupakan perkotaan yang memiliki kemudahan akses di segala bidang.

"Ini yang harus kita coba bedah, kenapa penyebabnya. Kalau perlu ada tim marketing tersendiri untuk melakukan survei kenapa dokter spesialis tidak mau tinggal di Madiun," kata Emil lanjut.

Kebutuhan dokter spesialis di RSUD dr Soedono Madiun dibenarkan oleh Direktur RSUD dr Soedono Madiun dr Bangun T Purwaka.

"Kebutuhan dokter spesialis pada prinsipnya sudah terpenuhi, cuma beban pekerjaan itu membuat kita butuh dokter spesialis lagi," kata Bangun.

Pihaknya memberi contoh keberadaan dokter spesialis penyakit dalam yang dimiliki RSUD dr Soedono Madiun ada empat orang dan dalam waktu dekat akan bertambah lagi satu sehingga menjadi lima orang dokter.

"Sudah cukup ada lima orang dokter spesialis penyakit dalam. Tapi nanti ada dokter yang mau sekolah. Makanya, kebutuhannya akan meningkat lagi karena ada yang berkurang sekolah ambil sub spesialis," terang dia.

Pihaknya juga mengaku tidak tahu pasti penyebab sepinya peminat dokter spesialis untuk bertugas di RSUD dr Soedono Madiun.

"Pernah, kami membuka lowongan dokter spesialis melalui rekrutmen CPNS maupun BLUD. Namun, ironisnya tidak ada yang mendaftar," katanya.

Guna memenuhi kebutuhan dokter akibat beban kerja yang tinggi, manajemen RSUD dr Soedono Madiun terus mengajukan tambahan tenaga dokter baik untuk dokter umum maupun spesialis ke pemprov.

"Setelah ini akan ada dua orang dokter umum yang bergabung. Jadi ya jika pemerintah belum mendukung penambahan tenaga dokter, maka kami akan melakukan perekrutan melalui BLUD," katanya.

Pihaknya memastikan jumlah kebutuhan dokter dan tenaga medis tersebut akan semakin tinggi menyusul dibangunnya gedung "Trauma Center", ICU, dan penambahan layanan kesehatan lainnya di RSUD dr Soedono.

Sesuai data, jumlah dokter spesialis yang bertugas di RSUD dr Soedono Madiun mencapai 44 orang dan dokter umum sebanyak 70 orang. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019