Malang (Antaranews Jatim) - Penggunaan platform media sosial bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam mempromosikan produknya, dinilai juga mampu memperkuat "branding" atau pengenalan merek terhadap calon konsumen yang ada.

Pembina Perempuan Mandiri Sumber Perubahan (Preman Super) Kota Malang Peni Budi Astuti mengatakan bahwa penggunaan media sosial, termasuk marketplace bagi pelaku UMKM, selain jadi media tempat berjualan produk, ternyata juga memiliki nilai tambah untuk memperkuat branding produk.

"Penggunaan media sosial itu untuk mereka berjualan, serta membuka wawasan para pelaku UMKM, sekaligus memperkuat branding mereka," kata Peni, dalam Klinik Usaha Mikro Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Malang, Selasa.

Peni menjelaskan, pengenalan merek terhadap para calon konsumen tersebut perlu dilakukan sejak awal bisnis UMKM berjalan. Pengenalan merek yang dibangun sejak awal tersebut, nantinya akan memberikan keuntungan tersendiri bagi para pelaku usaha.

Para pelaku usaha skala mikro, biasanya mengesampingkan perlunya pengenalan merek kepada publik. Hal tersebut dkarenakan dengan skala usaha yang masih kecil, para pemilik masih berupaya untuk meningkatkan omzet dari bisnis yang digeluti.

Beberapa permasalahan yang muncul akibat para pelaku UMKM tidak melakukan branding produknya tersebut adalah pada saat skala usaha yang dimiliki sudah meningkat atau naik kelas, merek yang dipakai selama ini ternyata sudah ada yang memiliki.

"Padahal, mereka membangun dari awal, sehingga mereka mau tidak mau harus mengganti merek dan harus memperkenalkan kembali kepada para konsumen," kata Peni.

Menurut Peni, pihaknya bersama Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Malang berusaha mendorong para pelaku UMKM mendaftarkan merek produk sejak rintisan awal dari bisnis yang digeluti, sembari berupaya untuk meningkatkan omzet penjualan.

Sektor UMKM di Kota Malang memiliki peluang yang cukup menjanjikan, dengan salah satu potensi dari sektor makanan minuman. Terlebih, Kota Malang merupakan kota pendidikan dan destinasi wisata, sehingga sektor kuliner diharapkan bisa menopang perekonomian masyarakat.

Pemerintah Kota Malang juga berencana mengubah Mal Alun-Alun yang selama ini dikelola pihak ketiga menjadi sentra UMKM. Rencananya sentra UMKM tersebut dikelola secara mandiri oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).(*)

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019