Jember (Antaranews Jatim) - Sebanyak 21.663 siswa dari seluruh Indonesia memilih Universitas Jember (Unej) lewat jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2019 baik pilihan pertama maupun pilihan kedua yang hasilnya akan diumumkan pada 23 Maret 2019.
"Dari jumlah tersebut, 16.747 siswa menjadikan Unej sebagai pilihan pertamanya dan 4.916 siswa memilih Unej sebagai pilihan kedua, padahal Unej berencana hanya menerima 2.215 mahasiswa baru dari jalur SNMPTN," kata Kepala Humas dan Protokol Unej Agung Purwanto di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin.
Dari data yang ada, lanjut dia, Program Studi Farmasi mendapatkan peminat yang paling banyak di kelompok program studi Sains dan Teknologi (Saintek) yakni sebanyak 1.394 peminat, kemudian disusul Program Studi Pendidikan Dokter sebanyak 1.220 peminat, Program Studi Kesehatan Masyarakat sebanyak 1.103 peminat, Program Studi Ilmu Keperawatan dengan 997 peminat, dan Program Studi Pendidikan Dokter Gigi dengan 818 peminat.
"Posisi lima besar program studi Saintek yang paling banyak diminati di Unej tahun ini tidak jauh berbeda dengan posisi tahun lalu, hanya bedanya Program Studi Pendidikan Dokter Gigi tahun ini masuk menggantikan Program Studi Agribisnis," tuturnya.
Sementara itu, Program Studi Manajemen tetap menjadi favorit banyak siswa yang dipilih oleh 1.178 siswa dalam kelompok program studi Sosial Humaniora (Soshum), diikuti oleh Program Studi Akuntansi sebanyak 802 peminat, Program Studi Administrasi Bisnis sebanyak 677 peminat, Program Studi Ilmu Hukum sebanyak 626 peminat, dan Program Studi PGSD sebanyak 536 peminat.
"Komposisi lima besar program studi di kelompok Soshum juga tidak banyak berubah, hanya saja tahun ini Program Studi PGSD menggeser posisi Program Studi Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan," ujarnya.
Menurutnya 34 provinsi di Indonesia telah mengirimkan siswanya ke Kampus Tegalboto Unej melalui jalur SNMPTN 2019, bahkan tercatat 2.553 sekolah dari ujung barat Indonesia, di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam hingga wilayah timur, di Provinsi Papua Barat yang mengirimkan dutanya guna bersaing di SNMPTN 2019 di Unej.
"Dari tahun ke tahun jumlah mahasiswa yang berasal dari luar Provinsi Jawa Timur makin bertambah seiring dengan makin dikenalnya kiprah dan prestasi Unej di nusantara, sehingga persaingan makin kompetitif dan diharapkan calon mahasiswa yang masuk ke Kampus Unej adalah benar-benar bibit unggul," katanya.
Ia menjelaskan asal sekolah di Jawa Timur masih mendominasi yang mendaftarkan siswanya ke Unej yakni sebanyak 1.224 sekolah, disusul Jawa Barat 235 sekolah, Jawa Tengah 191 sekolah, Sumatera Utara 152 sekolah, dan di posisi lima adalah DKI Jakarta dengan 113 sekolah.
"Kami mengingatkan siswa peserta SNMPTN 2019 agar konsekuen dengan pilihannya dan wajib daftar ulang, apabila nanti diterima di Perguruan Tinggi Negeri karena mulai tahun ini, siswa yang sudah diterima di PTN melalui jalur SNMPTN, maka otomatis yang bersangkutan tidak bisa mendaftarkan diri mengikuti jalur SBMPTN," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Dari jumlah tersebut, 16.747 siswa menjadikan Unej sebagai pilihan pertamanya dan 4.916 siswa memilih Unej sebagai pilihan kedua, padahal Unej berencana hanya menerima 2.215 mahasiswa baru dari jalur SNMPTN," kata Kepala Humas dan Protokol Unej Agung Purwanto di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin.
Dari data yang ada, lanjut dia, Program Studi Farmasi mendapatkan peminat yang paling banyak di kelompok program studi Sains dan Teknologi (Saintek) yakni sebanyak 1.394 peminat, kemudian disusul Program Studi Pendidikan Dokter sebanyak 1.220 peminat, Program Studi Kesehatan Masyarakat sebanyak 1.103 peminat, Program Studi Ilmu Keperawatan dengan 997 peminat, dan Program Studi Pendidikan Dokter Gigi dengan 818 peminat.
"Posisi lima besar program studi Saintek yang paling banyak diminati di Unej tahun ini tidak jauh berbeda dengan posisi tahun lalu, hanya bedanya Program Studi Pendidikan Dokter Gigi tahun ini masuk menggantikan Program Studi Agribisnis," tuturnya.
Sementara itu, Program Studi Manajemen tetap menjadi favorit banyak siswa yang dipilih oleh 1.178 siswa dalam kelompok program studi Sosial Humaniora (Soshum), diikuti oleh Program Studi Akuntansi sebanyak 802 peminat, Program Studi Administrasi Bisnis sebanyak 677 peminat, Program Studi Ilmu Hukum sebanyak 626 peminat, dan Program Studi PGSD sebanyak 536 peminat.
"Komposisi lima besar program studi di kelompok Soshum juga tidak banyak berubah, hanya saja tahun ini Program Studi PGSD menggeser posisi Program Studi Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan," ujarnya.
Menurutnya 34 provinsi di Indonesia telah mengirimkan siswanya ke Kampus Tegalboto Unej melalui jalur SNMPTN 2019, bahkan tercatat 2.553 sekolah dari ujung barat Indonesia, di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam hingga wilayah timur, di Provinsi Papua Barat yang mengirimkan dutanya guna bersaing di SNMPTN 2019 di Unej.
"Dari tahun ke tahun jumlah mahasiswa yang berasal dari luar Provinsi Jawa Timur makin bertambah seiring dengan makin dikenalnya kiprah dan prestasi Unej di nusantara, sehingga persaingan makin kompetitif dan diharapkan calon mahasiswa yang masuk ke Kampus Unej adalah benar-benar bibit unggul," katanya.
Ia menjelaskan asal sekolah di Jawa Timur masih mendominasi yang mendaftarkan siswanya ke Unej yakni sebanyak 1.224 sekolah, disusul Jawa Barat 235 sekolah, Jawa Tengah 191 sekolah, Sumatera Utara 152 sekolah, dan di posisi lima adalah DKI Jakarta dengan 113 sekolah.
"Kami mengingatkan siswa peserta SNMPTN 2019 agar konsekuen dengan pilihannya dan wajib daftar ulang, apabila nanti diterima di Perguruan Tinggi Negeri karena mulai tahun ini, siswa yang sudah diterima di PTN melalui jalur SNMPTN, maka otomatis yang bersangkutan tidak bisa mendaftarkan diri mengikuti jalur SBMPTN," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019