Tulungagung (Antaranews Jatim) - Sebanyak 102 tenaga honorer kategori K-2 di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, dipastikan bakal mengikuti seleksi penerimaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang akan diselenggarakan pada Sabtu dan Minggu (23-24/2), bertempat di SMKN 1 Boyolangu.

"Pendaftaran telah dibuka, seleksi administrasi juga telah dilakukan. Hasilnya, dari 113 tenaga honorer K-2, sebanyak 102 yang dinyatakan lolos persyaratan untuk maju di tes pengetahuan umum," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Pengadaan ASN Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Tulungagung Catur Hermono di Tulungagung, Jumat.

Jumlah honorer yang masih tercatat di lingkup Pemkab Tulungagung itu, rinciannya 31 tenaga guru sedangkan untuk tenaga pertanian sebanyak 82 orang.

Lebih lanjut Catur menjelaskan, 102 honorer K-2 yang akan mengikuti seleksi selama dua hari, yakni Sabtu (23/2) dan Minggu (24/2).

Seleksi rekrutmen PPPK ini menggunakan "computer assisted test" (CAT), sama dengan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) dari Kemendikbud.

"Untuk data yang kami terima, peserta yang lolos administrasi ada 102 peserta. Nanti yang bakal ikut seleksi, ya mereka yang lolos administrasi tersebut," tuturnya.

Catur menambahkan, tes ujian nanti akan dibagi beberapa sesi, di mana setiap sesi memiliki durasi sekitar 120 menit untuk mengerjakan soal, yakni 100 menit untuk mengerjakan 40 soal manajerial, 10 soal tentang sosial kultural dan 40 soal teknis.

"Setiap sesi akan ditambah waktu 15 menit yang digunakan untuk tanda tangan daftar hadir, pembagian kartu login dan penyampaian token," ucapnya.

Pelaksana Tugas Bupati Tulungagung Maryoto Bhirowo menyambut baik rekrutmen tenaga PPPK di lingkup Pemkab Tulungagung.

Ia menjelaskan, untuk 82 tenaga honorer K-2 dari penyuluh pertanian saat ini mereka dibiayai melalui anggaran pendapatan belanja Negara (APBN), sehingga untuk sementara nanti jika mereka lolos masih dibiayai APBN.

Sedangkan sisanya untuk honorer K-2 tenaga guru itu dibiayai melalui anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).

"Nanti kami anggarkan melalui APBD perubahan, bagi mereka yang lolos PPPK dibindang tenaga guru yang dibiayai melalui APBD," katanya.

Maryoto menambahkan, kendati mereka masuk prioritas dalam rekrutmen PPPK tahap satu ini, mereka harus bisa lolos dalam seleksi melalui CAT UNBK.

Jika mereka lolos maka akan setara dengan golongan IIIA, di mana nantinya mereka akan terima gaji sekitar Rp2,3 juta. "Estimasi anggaran untuk menggaji mereka sekitar Rp10,3 miliar," imbuhnya. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019