Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Kementerian Pariwisata akan membahas jalur Geowisata Geopark di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, sebagai usaha meningkatkan kualitas daya saing Petroleum Geopark Bojonegoro sebagai objek wisata.

Pejabat Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro Yayan Rohman di Bojonegoro, Kamis, menjelaskan, tujuan kegiatan yang digelar Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan pemkab pada 22-23 Februari itu untuk menyinergikan tempat wisata yang satu dengan lainnya.

"Ya, walaupun berbeda kabupaten maupun provinsi," ucapnya.

Sesuai surat undangan yang disampaikan Yayan Rohman, kegiatan yang digelar pemkab itu menindaklanjuti surat dari Deputi Pengembangan Bidang Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata.

Sebagaimana dalam pokok surat, pembahasan yang akan dilakukan dengan mengundang berbagai pihak itu dengan target untuk meningkatkan kualitas daya saing Petroleum Geopark Bojonegoro.

Dalam kegiatan itu pemkab mengundang Kesatuan Pemangkutan Hutan (KPH) Bojonegoro, KPH Parengan, Tuban dan KPH Cepu, Jawa Tengah, karena lokasi geosite Geopark Bojonegoro masuk kawasan hutan, serta berbagai pihak lainnya.

"Pembahasan yang dilakukan menyusun pedoman jalur Geowisata Geopark," katanya.

Pada kegiatan itu, Asisten Deputi Pengembangan Wisata Alam dan Buatan Kementerian Pariwisata Alexander Reyaan akan menyampaikan materi terkait kebijakan program prioritas pembangunan destinasi pariwisata alam dan Geopark Indonesia.

Selain itu, Ketua Tim Percepatan Geopark Kementerian Pariwisata Yunus Kusumahbrata akan menyampaikan terkait percepatan pengembangan Geopark Nasional Menuju Unesco Global Geopark

Sedangkan perwakilan Pusat Perencanaan dan Pengembangan Kepariwisataan ITB Yani Andiri memaparkan materi terkait pengembangan jalur geowisata tematik di Geopark Bojonegoro.

Sebelum itu, Bojonegoro menerima sertifikat Geopark Nasional hamparan minyak bumi dengan adanya penetapan tujuh geosite masuk kawasan cagar alam geologi (KCAG) yang dikeluarkan Badan Geologi Kementerian ESDM di Belitong, pada 24 November 2017.

Sesuai data tujuh geosite yang masuk KCAG, yaitu Petroleum Geoheritage Wonocolo di Kecamatan Kedewan, struktur Antiklin Kawengan bagian puncak antiklin, bagian sayap kanan dan sebagian sayap kiri, semuanya di Kecamatan Kedewan.

Kemudian, Kayangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Dung Lantung di Desa Drenges, Kecamatan Sugihwaras dan lokasi temuan fosil gigi hiu purba di Desa Jono, Kecamatan Temayang.

Pengelola objek wisata KPH Parengan Tuban Dharmuka menambahkan bahwa di kawasan hutan yang masuk KPH Parengan di Bojonegoro memiliki situs makam kubur Kalang yang bisa masuk menjadi agenda wisata.

"Kami akan mengusulkan makam kubur Kalang di kawasan hutan bisa masuk sebagai pendukung Geopark Bojonegoro," ucapnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019