Tuban (Antaranews Jatim) - Wakil Bupati (Wabup) Tuban, Jawa Timur, Noor Nahar Hussein meminta insan pers bersikap kritis kepada siapa saja yang tidak pro rakyat, sebagai usaha untuk membangun negara untuk bisa lebih maju.
"Tugas pers itu harus kritis. Pers harus dipergunakan sebaik-baiknya untuk mengedukasi masyarakat," kata dia dalam acara tasyakuran PWI Tuban, Rabu.
Ia memberikan gambaran dalam pembangunan kilang minyak di Tuban, maka peran pers sangat dibutuhkan untuk membedah kalau saja keberadaannya tidak menguntungkan masyarakat, juga tidak mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
"Dengan sudut pandangnya maka pers bisa kritis," ucapnya.
Ia juga mengimbau wartawan di daerahnya biasa bersinergi dengan berbagai pihak untuk bersama-sama dengan berbagai pihak, seperti pemkab, perusahaan, untuk bisa mencapai keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat yang diperjuangkan bersama.
Salah satu contohnya kegiatan wartawan di daerahnya yang memberikan santunan kepada anak yatim piatu juga merupakan bentuk rasa tanggung jawab.
"Sebab keberadaan anak yatim piatu merupakan tanggung jawab kita semua," ucapnya.
Ia kemudian mengutip tema HPN 2019 yaitu Pers Menguatkan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Digital merupakan momentum yang tepat karena sekarang masuk revolusi industri 4.0.
"Pers harus bisa menangkap dan mengikuti perkembangan yang berjalan dengan cepat di era revolusi industri 4.0," ucapnya menegaskan.
Pada kesempatan itu, Ketua PWI Tuban Pipit Wibawanto, berharap PWI bisa mengawal proses demokrasi dalam pemilu legislatif dan pemilu presiden 2019 dengan baik.
"Kami mengharapkan wartawan di Tuban bisa mengawal proses pemilu agar bisa berjalan dengan baik," ucapnya menegaskan.
Kegiatan HPN di Tuban, selain tasyakuran dengan mengundang berbagai pihak, dan pemberian santunan kepada anak yatim piatu, juga diisi bakti sosial membersihkan objek wisata pantai di Kelurahan Panyuran, Kecamatan Palang.
Selain itu juga pertandingan futsal yang diikuti organisasi perangkat daerah (OPD) dan perwakilan perusahaan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Tugas pers itu harus kritis. Pers harus dipergunakan sebaik-baiknya untuk mengedukasi masyarakat," kata dia dalam acara tasyakuran PWI Tuban, Rabu.
Ia memberikan gambaran dalam pembangunan kilang minyak di Tuban, maka peran pers sangat dibutuhkan untuk membedah kalau saja keberadaannya tidak menguntungkan masyarakat, juga tidak mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
"Dengan sudut pandangnya maka pers bisa kritis," ucapnya.
Ia juga mengimbau wartawan di daerahnya biasa bersinergi dengan berbagai pihak untuk bersama-sama dengan berbagai pihak, seperti pemkab, perusahaan, untuk bisa mencapai keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat yang diperjuangkan bersama.
Salah satu contohnya kegiatan wartawan di daerahnya yang memberikan santunan kepada anak yatim piatu juga merupakan bentuk rasa tanggung jawab.
"Sebab keberadaan anak yatim piatu merupakan tanggung jawab kita semua," ucapnya.
Ia kemudian mengutip tema HPN 2019 yaitu Pers Menguatkan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Digital merupakan momentum yang tepat karena sekarang masuk revolusi industri 4.0.
"Pers harus bisa menangkap dan mengikuti perkembangan yang berjalan dengan cepat di era revolusi industri 4.0," ucapnya menegaskan.
Pada kesempatan itu, Ketua PWI Tuban Pipit Wibawanto, berharap PWI bisa mengawal proses demokrasi dalam pemilu legislatif dan pemilu presiden 2019 dengan baik.
"Kami mengharapkan wartawan di Tuban bisa mengawal proses pemilu agar bisa berjalan dengan baik," ucapnya menegaskan.
Kegiatan HPN di Tuban, selain tasyakuran dengan mengundang berbagai pihak, dan pemberian santunan kepada anak yatim piatu, juga diisi bakti sosial membersihkan objek wisata pantai di Kelurahan Panyuran, Kecamatan Palang.
Selain itu juga pertandingan futsal yang diikuti organisasi perangkat daerah (OPD) dan perwakilan perusahaan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019