Jember (Antaranews Jatim) - Sebanyak 93.325 pelanggan PLN di wilayah Kabupaten Jember, Jawa Timur, terdampak angin kencang yang terjadi pada Selasa (19/2) sore hingga menyebabkan puluhan ribu rumah warga mengalami pemadaman listrik yang tersebar di sejumlah kecamatan di kawasan selatan Kabupaten Jember.
"Angin kencang menyebabkan pohon tumbang yang mengenai jaringan listrik dan mematahkan sejumlah tiang beton penghantar saluran udara tegangan menengah (SUTM) berkekuatan 20.000 volt di wilayah kerja unit layanan pelanggan Ambulu-Jember," kata Manajer PLN Area Jember-Lumajang Ardian Egusfi saat ditemui di Kantor PLN Jember, Rabu.
Hal tersebut berdampak pada terputusnya aliran listrik di Desa Wirowongso, Tempurejo, Blater, Wonoasri, Sidodadi, Tirtoasri, Pontang, Langon, Andongsari, Mumbulsari, Sanenrejo, Curahnongko, Curahtakir, Curahlele, Bulangan, Lengkong, Jatisari, Mandigu, dan Mandilis.
"Upaya recovery jaringan listrik segera kami lakukan dengan melokalisasi jaringan, mengamankan penyebab, dan memastikan jaringan aman, sehingga penghantar aman untuk dialiri listrik kembali ke rumah-rumah warga, sehingga secepatnya listrik di rumah pelanggan bisa menyala," tuturnya.
Menurutnya, pemulihan jaringan listrik akibat angin kencang yang terjadi pada Selasa (19/2) lebih cepat penanganannya, karena hanya fokus satu titik di wilayah Ambulu yang perlu perbaikan, sedangkan angin kencang yang terjadi pada Sabtu (16/2) terjadi di beberapa titik.
"Kami menyampaikan permohonan maaf kepada ribuan pelanggan di daerah terdampak angin kencang dan kami mohon dukungan dari pelanggan dan masyarakat, agar proses perbaikan dapat dilakukan secara optimal," katanya.
Ia menjelaskan, sebanyak dua tiang listrik yang patah dan satu tiang yang retak masih dalam perbaikan, kemudian 193 gardu dari 231 gardu yang padam sudah kembali beroperasi normal. Sebanyak 82.806 dari 93.325 pelanggan PLN yang terdampak angin kencang aliran listriknya sudah menyala kembali.
"Hari ini semuanya akan diupayakan untuk bisa kembali normal dan menyala. Kami berharap mudah-mudahan tidak lagi ada bencana angin kencang dan puting beliung yang menyebabkan jaringan kelistrikan terganggu," ujarnya.
Ardian juga mengimbau masyarakat untuk merelakan pohonnya dipangkas petugas PLN, apabila pohon tersebut dinilai menganggu kabel jaringan listrik dan dapat berdampak pada robohnya tiang listrik atau gardu listrik saat terjadi angin kencang dan puting beliung.
Angin kencang yang terjadi pada Sabtu (16/2) sore menyebabkan kerugian dan dampak yang cukup besar bagi PLN Area Jember-Lumajang, yakni 14 penyulang padam, 849 gardu distribusi padam, 43 tiang listrik patah dan roboh, dan 245.119 pelanggan PLN mengalami pemadaman listrik di wilayah Jember-Lumajang.
"Perkembangan hingga hari ini recovery kelistrikan, yakni 12 dari 14 penyulang yang padam sudah menyala, kemudian 849 gardu distribusi sudah menyala 100 persen, sebanyak 45 tiang patah dan roboh selesai diperbaiki dan 249.119 listrik pelanggan sudah menyala," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Angin kencang menyebabkan pohon tumbang yang mengenai jaringan listrik dan mematahkan sejumlah tiang beton penghantar saluran udara tegangan menengah (SUTM) berkekuatan 20.000 volt di wilayah kerja unit layanan pelanggan Ambulu-Jember," kata Manajer PLN Area Jember-Lumajang Ardian Egusfi saat ditemui di Kantor PLN Jember, Rabu.
Hal tersebut berdampak pada terputusnya aliran listrik di Desa Wirowongso, Tempurejo, Blater, Wonoasri, Sidodadi, Tirtoasri, Pontang, Langon, Andongsari, Mumbulsari, Sanenrejo, Curahnongko, Curahtakir, Curahlele, Bulangan, Lengkong, Jatisari, Mandigu, dan Mandilis.
"Upaya recovery jaringan listrik segera kami lakukan dengan melokalisasi jaringan, mengamankan penyebab, dan memastikan jaringan aman, sehingga penghantar aman untuk dialiri listrik kembali ke rumah-rumah warga, sehingga secepatnya listrik di rumah pelanggan bisa menyala," tuturnya.
Menurutnya, pemulihan jaringan listrik akibat angin kencang yang terjadi pada Selasa (19/2) lebih cepat penanganannya, karena hanya fokus satu titik di wilayah Ambulu yang perlu perbaikan, sedangkan angin kencang yang terjadi pada Sabtu (16/2) terjadi di beberapa titik.
"Kami menyampaikan permohonan maaf kepada ribuan pelanggan di daerah terdampak angin kencang dan kami mohon dukungan dari pelanggan dan masyarakat, agar proses perbaikan dapat dilakukan secara optimal," katanya.
Ia menjelaskan, sebanyak dua tiang listrik yang patah dan satu tiang yang retak masih dalam perbaikan, kemudian 193 gardu dari 231 gardu yang padam sudah kembali beroperasi normal. Sebanyak 82.806 dari 93.325 pelanggan PLN yang terdampak angin kencang aliran listriknya sudah menyala kembali.
"Hari ini semuanya akan diupayakan untuk bisa kembali normal dan menyala. Kami berharap mudah-mudahan tidak lagi ada bencana angin kencang dan puting beliung yang menyebabkan jaringan kelistrikan terganggu," ujarnya.
Ardian juga mengimbau masyarakat untuk merelakan pohonnya dipangkas petugas PLN, apabila pohon tersebut dinilai menganggu kabel jaringan listrik dan dapat berdampak pada robohnya tiang listrik atau gardu listrik saat terjadi angin kencang dan puting beliung.
Angin kencang yang terjadi pada Sabtu (16/2) sore menyebabkan kerugian dan dampak yang cukup besar bagi PLN Area Jember-Lumajang, yakni 14 penyulang padam, 849 gardu distribusi padam, 43 tiang listrik patah dan roboh, dan 245.119 pelanggan PLN mengalami pemadaman listrik di wilayah Jember-Lumajang.
"Perkembangan hingga hari ini recovery kelistrikan, yakni 12 dari 14 penyulang yang padam sudah menyala, kemudian 849 gardu distribusi sudah menyala 100 persen, sebanyak 45 tiang patah dan roboh selesai diperbaiki dan 249.119 listrik pelanggan sudah menyala," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019