Jakarta (Antaranews Jatim) - Penampilan Reog Ponorogo, kebudayaan khas Jawa Timur, dalam pertunjukan di Panggung Budaya di "National Multicultural Festival" (NMF) 2019 berhasil memukau publik Canberra, Australia.
Siaran pers KBRI Canberra yang diterima di Jakarta, Minggu, menyatakan Tim Reog Ponorogo Singo Budoyo Mudho didatangkan langsung dari Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
Selain reog juga ditampilkan tari dan kostum Papua yang sangat mencerminkan tema kebhinekaan Indonesia yang dibawakan oleh tim gabungan yang terdiri dari penari dari Jakarta, pelajar Indonesia di Australia dan staf KBRI Canberra.
Penampilan Reog Ponorogo seakan-akan menghipnotis pengunjung dibandingkan penampilan peserta lainnya, seperti dari China, India, atau Nepal. Penampilan Panggung Budaya NMF 2019 diikuti penampilan dari berbagai belahan dunia dari Eropa, Amerika, Timur-Tengah, Afrika dan Asia Pasifik.
Selain Panggung Budaya, Indonesia juga berpartisipasi parade yang dilakukan di sepanjang jalan London Circuit di pusat Kota Canberra. Penampilan Indonesia sangat dielu-elukan dan menjadi sasaran bidikan kamera penonton.
Reog Ponorogo merupakan satu dari sejumlah atraksi budaya yang ditampilkan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra, selain Tari Papua, Kuda Lumping, serta workshop alat musik Rindik khas Bali pada NMF tahun ini.
Paviliun Indonesia yang dibuka oleh KBRI Canberra juga menjadi salah satu stan yang paling besar dibandingkan kedutaan besar asing lainnya yang ikut NMF.
Menteri urusan Multikultural Canberra, Chris Steel dan Komisioner untuk International Engagement Kota Canberra, Brendan Smyth menyempatkan diri mengunjungi Paviliun Indonesia yang berada di ASEAN Village.
Acara pembukaan ASEAN Village di NMF tahun ini dihadiri oleh seluruh Duta Besar negara anggota ASEAN di Canberra serta wakil dari Pemerintah Australian Capital Territory. Acara pembukaan ASEAN Village ditandai dengan pemukulan Gong Bali yang memang sudah menjadi alat musik popular di Indonesia.
Di Paviliun Indonesia disajikan berbagai barang promosi budaya Indonesia mulai dari daerah Jawa hingga Bali. Beberapa pengunjung terlihat memadati Paviliun Indonesia dan mengambil brosur pariwisata Indonesia yang memang sengaja disediakan.
Partisipasi Indonesia pada ajang multi-seni budaya di Canberra ini sudah menjadi acara tahunan yang selalu ditunggu oleh Publik Australia.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Siaran pers KBRI Canberra yang diterima di Jakarta, Minggu, menyatakan Tim Reog Ponorogo Singo Budoyo Mudho didatangkan langsung dari Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
Selain reog juga ditampilkan tari dan kostum Papua yang sangat mencerminkan tema kebhinekaan Indonesia yang dibawakan oleh tim gabungan yang terdiri dari penari dari Jakarta, pelajar Indonesia di Australia dan staf KBRI Canberra.
Penampilan Reog Ponorogo seakan-akan menghipnotis pengunjung dibandingkan penampilan peserta lainnya, seperti dari China, India, atau Nepal. Penampilan Panggung Budaya NMF 2019 diikuti penampilan dari berbagai belahan dunia dari Eropa, Amerika, Timur-Tengah, Afrika dan Asia Pasifik.
Selain Panggung Budaya, Indonesia juga berpartisipasi parade yang dilakukan di sepanjang jalan London Circuit di pusat Kota Canberra. Penampilan Indonesia sangat dielu-elukan dan menjadi sasaran bidikan kamera penonton.
Reog Ponorogo merupakan satu dari sejumlah atraksi budaya yang ditampilkan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra, selain Tari Papua, Kuda Lumping, serta workshop alat musik Rindik khas Bali pada NMF tahun ini.
Paviliun Indonesia yang dibuka oleh KBRI Canberra juga menjadi salah satu stan yang paling besar dibandingkan kedutaan besar asing lainnya yang ikut NMF.
Menteri urusan Multikultural Canberra, Chris Steel dan Komisioner untuk International Engagement Kota Canberra, Brendan Smyth menyempatkan diri mengunjungi Paviliun Indonesia yang berada di ASEAN Village.
Acara pembukaan ASEAN Village di NMF tahun ini dihadiri oleh seluruh Duta Besar negara anggota ASEAN di Canberra serta wakil dari Pemerintah Australian Capital Territory. Acara pembukaan ASEAN Village ditandai dengan pemukulan Gong Bali yang memang sudah menjadi alat musik popular di Indonesia.
Di Paviliun Indonesia disajikan berbagai barang promosi budaya Indonesia mulai dari daerah Jawa hingga Bali. Beberapa pengunjung terlihat memadati Paviliun Indonesia dan mengambil brosur pariwisata Indonesia yang memang sengaja disediakan.
Partisipasi Indonesia pada ajang multi-seni budaya di Canberra ini sudah menjadi acara tahunan yang selalu ditunggu oleh Publik Australia.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019