Surabaya (Antaranews Jatim) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pesantren Indonesia (IPI), Zaini Ahmad S RK mengapresiasi Presiden RI Joko Widodo yang telah menganugerahkan Hari Santri kepada para santri di Tanah Air.
"Kami mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang telah menganugerahan kepada kami Hari Santri, dan patut dibanggakan oleh para santri," kata Zaini saat membuka Rapat Kerja Nasional IPI di Surabaya, Kamis petang.
Rapat kerja yang dihadiri seluruh pengurus IPI di Tanah Air itu berencana memasukkan agenda rapat evaluasi kinerja pemerintahan selama 4 tahun terakhir, supaya bisa menjadi masukkan bersama.
Zaini mengatakan rapat kerja yang mengambil tema besar "Berbenah di Tahun Politik Menuju Pesantren Bermartabat" itu juga akan membahas tiga poin utama, dan hasilnya akan diteruskan ke seluruh pengurus daerah.
Poin pertama, kata dia, adalah meneruskan perjuangan Wali Songo dan Para Ulama yang berjuang sebelum kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Berikutnya poin kedua adalah IPI akan tetap menjaga sinergitas dan konsolidasi ummat, dan poin ketiga mengupayakan kontribusi nyata untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa.
"Kami telah membuat kata sepakat sebelum dirumuskan, yakni suara pesantren adalah suara ummat, dan dari pesantren untuk umat dan Indonesia," katanya.
Direktur Organisasi Kemasyarakatan Kemendagri, Lutfi yang membuka rapat kerja itu mengatakan IPI adalah organisasi besar yang mempunyai 513 Dewan Pengurus Cabang (DPC) yang tersebar di 33 Provinsi.
"Oleh karena itu, kami minta IPI supaya mampu memajukan pesantren dan mensejahteraan umat di seluruh Indonesia, sebab peran santri dan pesantren tidak bisa dilepaskan dari keikutsertaan memerdekakan bangsa Indonesia," katanya.
Untuk saat ini, kata Lutfi, peran pesantren harus ditingkatkan dan pemerintah tidak akan bisa kerja sendiri, sehingga perlu bantuan pesantren dalam mencerdaskan anak bangsa,
"Pemerintahan, berusaha dengan maksimal melakukan terobosan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meski ada tantangan. Dan sumbangsih pesantren serta santri sangat dibutuhkan untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, pengelolaan pesantren saat ini berbeda, sebab harus ada dakwah yang diimbangi dengan jiwa kewirausahaan, sehingga bisa diterima masyarakat.
"Kami berharap ke depan pesantren bisa lebih maju dan mempunyai pengelolaan serta manajemen modern. Sebab mustahil menggunakan manajemen tempo dulu," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Kami mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang telah menganugerahan kepada kami Hari Santri, dan patut dibanggakan oleh para santri," kata Zaini saat membuka Rapat Kerja Nasional IPI di Surabaya, Kamis petang.
Rapat kerja yang dihadiri seluruh pengurus IPI di Tanah Air itu berencana memasukkan agenda rapat evaluasi kinerja pemerintahan selama 4 tahun terakhir, supaya bisa menjadi masukkan bersama.
Zaini mengatakan rapat kerja yang mengambil tema besar "Berbenah di Tahun Politik Menuju Pesantren Bermartabat" itu juga akan membahas tiga poin utama, dan hasilnya akan diteruskan ke seluruh pengurus daerah.
Poin pertama, kata dia, adalah meneruskan perjuangan Wali Songo dan Para Ulama yang berjuang sebelum kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Berikutnya poin kedua adalah IPI akan tetap menjaga sinergitas dan konsolidasi ummat, dan poin ketiga mengupayakan kontribusi nyata untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa.
"Kami telah membuat kata sepakat sebelum dirumuskan, yakni suara pesantren adalah suara ummat, dan dari pesantren untuk umat dan Indonesia," katanya.
Direktur Organisasi Kemasyarakatan Kemendagri, Lutfi yang membuka rapat kerja itu mengatakan IPI adalah organisasi besar yang mempunyai 513 Dewan Pengurus Cabang (DPC) yang tersebar di 33 Provinsi.
"Oleh karena itu, kami minta IPI supaya mampu memajukan pesantren dan mensejahteraan umat di seluruh Indonesia, sebab peran santri dan pesantren tidak bisa dilepaskan dari keikutsertaan memerdekakan bangsa Indonesia," katanya.
Untuk saat ini, kata Lutfi, peran pesantren harus ditingkatkan dan pemerintah tidak akan bisa kerja sendiri, sehingga perlu bantuan pesantren dalam mencerdaskan anak bangsa,
"Pemerintahan, berusaha dengan maksimal melakukan terobosan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meski ada tantangan. Dan sumbangsih pesantren serta santri sangat dibutuhkan untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, pengelolaan pesantren saat ini berbeda, sebab harus ada dakwah yang diimbangi dengan jiwa kewirausahaan, sehingga bisa diterima masyarakat.
"Kami berharap ke depan pesantren bisa lebih maju dan mempunyai pengelolaan serta manajemen modern. Sebab mustahil menggunakan manajemen tempo dulu," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019