Jember (Antaranews Jatim) - Dua ruangan kelas Madrasah Tsanawiyah (MTs) Fathur Rahman di Desa Sukorambi, Kabupaten Jember, Jawa Timur, ambruk akibat angin kencang yang disertai hujan deras selama dua hari berturut-turut yang mengguyur wilayah itu.
"Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur Jember selama dua hari terakhir menyebabkan bangunan tidak kuat menahan, sehingga dua ruangan kelas ambruk rata dengan tanah dan satu ruangan kelas atapnya roboh," kata Kepala MTs Fathur Rahman, Abdul Rahman di Desa/Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, Sabtu.
Menurutnya ambruknya ruangan kelas tersebut terjadi pada Jumat (8/2) malam, sehingga kondisi sekolah sepi dan tidak ada aktivitas belajar mengajar di MTs Fathur Rahman tersebut.
"Kondisi bangunan juga sudah lapuk ditambah dengan cuaca ekstrem yang terjadi di Jember, sehingga guyuran hujan dan angin kencang menyebabkan dua ruangan kelas ambuk total dan tidak bisa ditempati kembali untuk aktivitas belajar dan mengajar," tuturnya.
Ia menjelaskan kondisi satu ruangan kelas yang atapnya roboh juga memprihatinkan, sehingga petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kepolisian, TNI dan perangkat desa/kecamatan terpaksa merobohkan bangunan ruang kelas 3 MTs Fathur Rahman.
"Kalau tidak dirobohkan, khawatir akan membahayakan siswa-siswi yang belajar di sekitarnya, sehingga petugas merobohkan dinding ruangan kelas tersebut dan hari ini sebanyak 130 siswa terpaksa dipulangkan," katanya.
Sementara berdasarkan data BPBD Jember menyebutkan ada dua lokasi bencana angin kencang di Desa/Kecamatan Sukorambi yakni di Dusun Krajan dan Dusun Curahdami yang berdampak pada rusaknya ruangan kelas di MTs Fathur Rahman dan dapur rumah warga.
"Hujan deras dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi selama dua hari berturut-turut menyebabkan ruangan kelas di MTs Fathur Rahman ambruk karena tidak kuat menahan beban dan dapur milik Suroto juga mengalami kerusakan berat," katanya.
Heru mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap angin kencang dan hujan deras yang diprediksi masih akan berlangsung selama beberapa hari ke depan di Kabupaten Jember.
"Kami selalu memberikan informasi peringatan dini cuaca dari BMKG Juanda kepada masyarakat melalui media sosial atau kawan-kawan wartawan yang bisa menyebarkan informasi tersebut, sehingga diharapkan warga bisa meningkatkan kesiagaannya," ujarnya.(*)
Video Oleh Zumrotun Solichah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur Jember selama dua hari terakhir menyebabkan bangunan tidak kuat menahan, sehingga dua ruangan kelas ambruk rata dengan tanah dan satu ruangan kelas atapnya roboh," kata Kepala MTs Fathur Rahman, Abdul Rahman di Desa/Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, Sabtu.
Menurutnya ambruknya ruangan kelas tersebut terjadi pada Jumat (8/2) malam, sehingga kondisi sekolah sepi dan tidak ada aktivitas belajar mengajar di MTs Fathur Rahman tersebut.
"Kondisi bangunan juga sudah lapuk ditambah dengan cuaca ekstrem yang terjadi di Jember, sehingga guyuran hujan dan angin kencang menyebabkan dua ruangan kelas ambuk total dan tidak bisa ditempati kembali untuk aktivitas belajar dan mengajar," tuturnya.
Ia menjelaskan kondisi satu ruangan kelas yang atapnya roboh juga memprihatinkan, sehingga petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kepolisian, TNI dan perangkat desa/kecamatan terpaksa merobohkan bangunan ruang kelas 3 MTs Fathur Rahman.
"Kalau tidak dirobohkan, khawatir akan membahayakan siswa-siswi yang belajar di sekitarnya, sehingga petugas merobohkan dinding ruangan kelas tersebut dan hari ini sebanyak 130 siswa terpaksa dipulangkan," katanya.
Sementara berdasarkan data BPBD Jember menyebutkan ada dua lokasi bencana angin kencang di Desa/Kecamatan Sukorambi yakni di Dusun Krajan dan Dusun Curahdami yang berdampak pada rusaknya ruangan kelas di MTs Fathur Rahman dan dapur rumah warga.
"Hujan deras dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi selama dua hari berturut-turut menyebabkan ruangan kelas di MTs Fathur Rahman ambruk karena tidak kuat menahan beban dan dapur milik Suroto juga mengalami kerusakan berat," katanya.
Heru mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap angin kencang dan hujan deras yang diprediksi masih akan berlangsung selama beberapa hari ke depan di Kabupaten Jember.
"Kami selalu memberikan informasi peringatan dini cuaca dari BMKG Juanda kepada masyarakat melalui media sosial atau kawan-kawan wartawan yang bisa menyebarkan informasi tersebut, sehingga diharapkan warga bisa meningkatkan kesiagaannya," ujarnya.(*)
Video Oleh Zumrotun Solichah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019