Surabaya (Antaranews Jatim) - Sekitar 65.000 pesonel satuan pengamanan atau satpam di Jawa Timur akan dilibatkan dalam pengamanan di tempat pemungutan suara saat digelarnya Pemilihan Umum 2019.
"Satpam nanti akan kami libatkan, terutama di TPS yang ada di sekitar perusahaan-perusahaan, gedung dan hotel. Akan kami libatkan," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Luki saat peringatan HUT ke-38 Satpam di Mapolda Jatim, Surabaya, Rabu.
Luki mengatakan, kepolisian membutuhkan satuan-satuan pengamanan untuk mempertebal pengamanan di TPS-TPS, terutama dalam membantu menciptakan situasi dan kondisi Jatim yang kondusif.
"Karena sudah terlatih dan terdidik, kami manfaatkan satpam untuk membantu pengamanan di TPS sekitar hotel, gedung maupun di perusahaan," ujarnya.
Dalam mengatasi kriminalitas, satpam memiliki keterbatasan, bahkan tidak diperbolehkan menggunakan senjata seperti petugas kepolisian. Namun, mereka memiliki dasar-dasar dalam mengamankan objek vital sesuai standar operasional prosedur (SOP).
"Yang jelas, mereka ada dasar-dasar dalam mengamankan objek vital di perusahaan dan ada SOP-nya. Kita manfaatkan kemampuan itu, terutama dalam pengamanan di TPS," kata Luki.
Sementara itu, Ketua BPD Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (ABUJAPI) Jatim Rudi Dwi Santoso menambahkan, penghargaan yang diberikan Kapolda Jatim merupakan prestasi dari anggota satpam.
Prestasi tersebut sesuai dengan tugas di tempat masing-masing, misalnya penghargaan terhadap anggota satpam yang membantu penanganan teroris di WBL (Wisata Bahari Lamongan).
"Ini merupakan bukti prestasi dari anggota satuan pengamanan di tempat tugasnya masing-masing. Anggota satpam yang terdata di Polda Jatim ada sekitar 65 ribu orang," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Satpam nanti akan kami libatkan, terutama di TPS yang ada di sekitar perusahaan-perusahaan, gedung dan hotel. Akan kami libatkan," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Luki saat peringatan HUT ke-38 Satpam di Mapolda Jatim, Surabaya, Rabu.
Luki mengatakan, kepolisian membutuhkan satuan-satuan pengamanan untuk mempertebal pengamanan di TPS-TPS, terutama dalam membantu menciptakan situasi dan kondisi Jatim yang kondusif.
"Karena sudah terlatih dan terdidik, kami manfaatkan satpam untuk membantu pengamanan di TPS sekitar hotel, gedung maupun di perusahaan," ujarnya.
Dalam mengatasi kriminalitas, satpam memiliki keterbatasan, bahkan tidak diperbolehkan menggunakan senjata seperti petugas kepolisian. Namun, mereka memiliki dasar-dasar dalam mengamankan objek vital sesuai standar operasional prosedur (SOP).
"Yang jelas, mereka ada dasar-dasar dalam mengamankan objek vital di perusahaan dan ada SOP-nya. Kita manfaatkan kemampuan itu, terutama dalam pengamanan di TPS," kata Luki.
Sementara itu, Ketua BPD Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (ABUJAPI) Jatim Rudi Dwi Santoso menambahkan, penghargaan yang diberikan Kapolda Jatim merupakan prestasi dari anggota satpam.
Prestasi tersebut sesuai dengan tugas di tempat masing-masing, misalnya penghargaan terhadap anggota satpam yang membantu penanganan teroris di WBL (Wisata Bahari Lamongan).
"Ini merupakan bukti prestasi dari anggota satuan pengamanan di tempat tugasnya masing-masing. Anggota satpam yang terdata di Polda Jatim ada sekitar 65 ribu orang," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019